Berita Tarakan Terkini
Perlahan Turun Harga, Sayur dan Cabai di Tarakan Sempat Naik saat Perayaan Natal dan Tahun Baru
Sempat meroket menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, kini harga komoditas sayur dan cabai di Tarakan mulai alami penurunan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Memasuki awal Januari 2023, harga komoditas pangan mulai dari sayuran, cabai dan komoditi lainnya mulai mengalami penurunan.
Setelah sebelumnya sempat meroket menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 kemarin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Elang Buana membeberkan, pada H-1 pelaksanaan Natal dan Tahun Baru kemarin cabai dan sayur mayur sempat memiliki kenaikan harga yang cukup signifikan.
Per 30 Desember 2022, harga sayuran seperti sayur kol Rp 16 ribu, sawi putih Rp 30 ribu, cabai rawit merah lokal Rp 80 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp 90 ribu per kg.
Sementara untuk bawang putih Rp 30 ribu dan bawang merah Rp 45 ribu. Ini data update yang tercatat di DKUKMP Kota Tarakan.
Kemudian memasuki 2 Januari 2023, harga sayur kol mengalami penurunan yakni Rp 15 ribu.
Sayur sawi putih masih bertahan di angka Rp 30 ribu bersama cabai rawit merah lokal Rp 80 ribu per kilogram, cabai rawit hijau yang mulai mengalami penurunan di angka Rp 85 ribu per kg.

Baca juga: Tanam 10.000 Bibit Cabai untuk Kendalikan Inflasi di Kalimantan Utara
Sementara untuk bawang putih masih bertahan di angka Rp 30 ribu dan yang menurun harganya yakni bawang merah Rp 40 ribu.
Update data per 6 Januari 2023, harga sayur kol masih di angka yakni Rp 15 ribu. Sayur sawi putih masih akhirnya mengalami penurunan di angka Rp 2 ribu dari sebelumnya bertahan di angka Rp 30 ribu.
Sementara, cabai rawit merah lokal kembali naik Rp 90 ribu per kilogram, cabai rawit hijau kembali naik di angka Rp 90 ribu per kg.
Kemudian untuk bawang putih masih bertahan di angka Rp 30 ribu dan bawang merah mengalami kenaikan dan sekarang di angka Rp 42 ribu.
Dijelaskan Elang Buana, kedua komoditi ini sempat meningkat harganya dikarenakan mayoritas petani di Tarakan beragama Kristen sehingga fokus pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 yang berdampak pada kurangnya tenaga penggarap pertanian.
"Cabai dan sayur naik karena petani fokus persiapan ibadah Natal sehingga yang fokus ke pertanian itu tidak ada.
Jadi cabai dan sayuran naik karena memang prosesnya seperti itu," papar Elang Buana.
Selanjutnya, setelah Natal dan Tahun Baru, barulah perlahan menurun.
Forum Komunikasi Tarakan Laksanakan P4GN, Satukan Persepsi untuk Rencana Aksi Daerah |
![]() |
---|
Wali Kota Tarakan Segera Lantik Empat Kepala Dinas, Khairul Juga Beri Sinyal Mutasi |
![]() |
---|
Pemkot Kembali Teken Kerja Sama dengan Pertamina EP Tarakan Field, Penanganan Insiden Kebakaran |
![]() |
---|
Viral Video Diduga Asusila di Situs Cagar Budaya, Ini Langkah Antisipasi dari Disbudporapar Tarakan |
![]() |
---|
Lima Tahun Berturut Pekan Budaya Daerah Tarakan Digelar, Masuk Agenda Kementerian Pariwisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.