Harapan Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Tokoh Muda Kaltim terhadap Pembangunan Sosial IKN Nusantara

TRIBUNKALTARA.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah menaruh harapan besar terhadap terpilihnya Susianah Affandy sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Otorita IKN.

Hetifah mengapresiasi kinerja Tim Seleksi Terbuka Calon Pejabat Tinggi Pratama karena memperhatikan keterwakilan perempuan.

Susianah selain sebagai aktivis perempuan tingkat nasional dan internasional juga berpengalaman kerja selama 18 tahun di birokrasi, sehingga membuatnya berpengalaman dalam perencanaan dan pelaksanaan program di masyarakat.

“Saya mengenal lama Bu Susianah Affandy saat bersama aktif di Kongres Wanita Indonesia. Beliau adalah advisor sustainable development dalam International Council of Women,” ujar wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Timur ini.

Susianah memiliki pengalaman dalam menggerakkan partisipasi masyarakat lokal mulai dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan.

Baca juga: Terindikasi Mafia Tanah di Wilayah IKN, Kejari PPU Batalkan 55 SHM Warga, Di Atas Area PT Pertamina

“Jadi kami menaruh harapan besar pembangunan ekonomi dan fisik di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara berjalan seiring dengan pembangunan sosial dengan memperhatikan kepentingan perempuan dan anak,” kata Hetifah .

Selain Hetifah, tokoh muda Kaltim yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adat, Rusmita juga menaruh harapan besar terdapat pembangunan IKN Nusantara.

Sebagai generasi muda yang lahir di Paser, Kalimantan Timur, kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta ini melihat pembangunan IKN sudah berjalan efektif sebagai upaya menuju Indonesia Emas dan Negara Maju Tahun 2045.

Yang terpenting adalah pembangunan yang merata untuk seluruh wilayah di Indonesia. Maka pembangunan IKN perlu adanya perhatian oleh semua kalangan termasuk generasi muda.

Salah satu yang dapat dilakukan generasi muda dalam pembangunan IKN Nusantara adalah menjaga kelestarian alam dan memastikan hak-hak masyarakat (termasuk masyarakat adat) dilindungi oleh negara.

Jangan sampai permasalahan lingkungan baru yakni sebagai tempat IKN Nusantara melahirkan keterbelakangan masyarakat lokal .

“Aspek pemberdayaan masyarakat harus diperhatikan dengan baik,” tegasnya.

Negara harus mampu melindungi dan mengikutsertakan masyarakat adat sebagai bentuk penghormatan untuk kelestarian adat yang ada di Kalimantan sehingga tidak tergerus zaman seiring berkembangnya IKN menjadi kota besar dan maju.

Baca juga: Diskusi Urun Pikir Gema Kebangsaan, Hetifah: IKN Nusantara Harus Jamin Kebebasan Mobilitas Perempuan

Pepatah “Mayang Aso Erai Tumpa, Kelapa Aso Erai Langgar”, cukup menarik untuk digaungkan sebagai semboyan di tengah proses pembangunan IKN.

Ya, walaupun berbeda-beda, kita tetap harus bersatu. Ayo generasi muda terus kawal perkembagan pembangunan infrastruktur IKN. Jayalah IKN Nusantara, Jayalah Indonesia