Pemindahan IKN

Ekonomi Warga Sepaku Terkerek Pembangunan IKN Nusantara: Tolak Rp 2 Miliar, Pilih Bangun Penginapan

Dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN Nusantara), perekonomian warga Sepaku, Penajam Paser Utara terkerek. Usaha kuliner maupun penginapan laris.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / NITA RAHAYU
Lahan warga Sepaku, Penajam Paser Utara yang masuk KIPP akan segera dibebaskan. Ekonomi warga Sepaku makin meningkat seiring dengan pembangunan IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTARA.COM – Dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, perekonomian warga Sepaku, Penajam Paser Utara terkerek. Usaha kuliner maupun penginapan laris manis.

"Alhamdulillah dengan adanya IKN, perekonomian saya sangat terbantu. Syukur Alhamdulillah," ujar seorang wanita yang ditemui Tribun Kaltim di kawasan pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara.

Wanita yang bernama Suharni ini mengaku dari hasil jualannya,  dalam sehari bisa meraup hingga Rp1 juta.  

JAM menunjukkan pukul 10.00 pagi ketika Suharni beranjak dari rumahnya di Desa Bukit Raya. Dengan sepeda motor bebeknya, Suharni mengusung dagangannya, minuman dingin, kopi, dan aneka gorengan, menempuh perjalanan setengah jam menuju IKN Nusantara

Aktivitas Suharni berjualan kopi dan gorengan keliling di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah dilakoninya sejak Desember lalu.

Ia berjualan dua kali, dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 12.00 siang. Setelah beristirahat, ia kembali berjualan pada pukul 14.00 siang sampai dengan pukul 16.00 sore.

Selama 3 minggu berjualan, ia merasakan dampak penghasilan yang signifikan. Setiap hari, dagangannya selalu habis terbeli oleh pekerja konstruksi di kawasan IKN Nusantara.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Bersama Gubernur Isran Noor: Siapapun Presidennya IKN Nusantara Harus Tetap Jadi

Dari situ, ia mengaku, meraup penghasilan Rp 1 juta setiap harinya.

Ia berharap, agar tak bolak-balik, diberikan tempat atau fasilitas untuk berjualan di kawasan IKN Nusantara demi memenuhi kebutuhan pekerja.

"Ingin dibikinkan warung. Biar enak bikin kopinya. Biar saya ndak wara wiri naik motor dan terkena hujan. Pekerjanya juga nyaman ngopinya," katanya.

Suharni menjadi contoh nyata geliat perekonomian seputaran kawasan IKN Nusantara yang mulai terlihat.

Pembangunan IKN Nusantara yang sudah dimulai berdampak pada semua sektor ekonomi masyarakat. Terutama bagi mereka yang tinggal dekat dengan Kawasan tersebut.

Tak hanya dirasakan Suharni dengan jualan kopi dan gorengannya, seorang warga lain, Baniah, juga mendapat durian runtuh IKN.

Wali Kota se Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia ( Apeksi ) mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur. Menandai penutupan Outlook Apeksi 2022, para Wali Kota melepas merpati di Titik Nol IKN Nusantara.
Wali Kota se Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia ( Apeksi ) mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur. Menandai penutupan Outlook Apeksi 2022, para Wali Kota melepas merpati di Titik Nol IKN Nusantara. (HO)

Bersama sang suami, Ibu dari 2 anak itu memilih bisnis penginapan dengan membangun guest house Bayoheto.

Baniah membangun guest house atau penginapan itu dengan menggunakan dana pensiunnya pada November lalu.

Guest housenya tak jauh dari kawasan pembangunan IKN.  Bangunan enam pintu saling membelakangi milik Baniah tersebut menjadi incaran pendatang untuk diinapi.

"Tiap hari penuh terus. Ramai terus sejak ada IKNini. Kebanyakan yang nginap pekerja atau pendatang dari luar kota mau ke IKN," jelasnya saat TribunKaltim mampir di penginapan yang terletak di Jalan Negara, Bukit Raya, Sepaku .

Baca juga: Harapan Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Tokoh Muda Kaltim terhadap Pembangunan Sosial IKN Nusantara

Baniah mengaku, tanah seluas 750 m⊃2; yang ia beli pada tahun 2015 itu sempat ditawar Rp 2 miliar oleh salah satu pendatang.

Namun karena melihat peluang yang menjanjikan dari IKN, ia menolaknya dan memilih membangun penginapan.

Selama satu bulan berdiri, Guest House Bayoheto selalu penuh diinapi pekerja maupun pendatang.

Sebanyak enam ruangan berukuran 3x4 dan 3x4,5 itu memiliki fasilitas kamar yang lengkap, air bersih dan AC.

Lokasinya yang strategis dekat menuju Kawasan IKN menjadi pilihan tamu untuk menginap. Untuk menginap di hunian tersebut, dibanderol mulai harga Rp 350 ribu hingga Rp 400ribu per malam.

Setelah peninapan miliknya ramai, Baniah berharap bisa melakukan ekspansi pembangunan tambahan dari segi penginapan.

Bahkan tak hanya itu, ia juga berencana membangun rumah makan dan bisnis lain di atas tanah milikinya tersebut.

Ia pun berharap, pembangunan IKN terus dilanjutkan demi memajukan perekonomian wilayahnya. "Semoga betul-betul ada IKN dan jadi di sini," pungkasnya.

Baca juga: 11 Perusahaan Malaysia Siap Investasi di IKN Nusantara, Hari Ini PM Anwar Ibrahim Bertemu Jokowi

Warga Sepaku lainnya, Siti Julaiha, yang lebih dulu mengelola guest house, mengaku potensi penginapan di sekitar kawasan IKN memang menjadi peluang bisnis yang dimanfaatkan oleh warga Sepaku.

Kepada TribunKaltim.co, ia mengaku memilih usaha penginapan karena selama ini banyak kunjungan dari berbagai kalangan dan selalu ramai.

Baik pengunjung yang sekadar ingin melihat Titik Nol IKN Nusantara, maupun yang pekerjaan atau tamu perusahaan dan tamu pemerintah.

Di Sepaku masih sangat jarang ditemui penginapan sehingga terkadang tamu yang datang terpaksa harus mencari rumah warga yang bersedia ditempati untuk menginap.

"Saya kira masyarakat bisa menangkap peluang ini karena setiap kali ada kegiatan kunjungan pejabat itu selalu disibukkan dengan mencari penginapan, kadang ketok rumah warga untuk minta izin kalau ada rumahnya mau dijadikan tempat istirahat," ucapnya.

Penginapan Siti Julaiha bernama Mitra Pasundan, beroperasi sejak Agustus 2022 lalu. Ia pun mengakui tingkat okupansinya tinggi.

Pada awal buka dari 8 kamar yang disediakan, selalu penuh oleh tamu, bahkan kerap kali banyak tamu yang terpaksa ditolak lantaran kamar telah terisi semua.

Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ Perhotelan Politeknik Negeri Balikpapan menggelar Program Pengabdian Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Bumi Harapan, Sepaku.
Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ Perhotelan Politeknik Negeri Balikpapan menggelar Program Pengabdian Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Bumi Harapan, Sepaku. (HO)

"Yang datang semuanya tamu macam-macam ada assesor, KLHK, ada yang memang mau ke titik nol berkunjung, mau penjajakan investasi, ada juga tamu perusahaan yang melaksanakan bendungan Sepaku Semoi itu dari luar daerah," ucapnya.

Rumah makan ramai

Imbas ekonomi dari pembangunan IKN juga dirasakan Pemilik Rumah Makan Jember, Sulis Sugiarti.

Bagaimana tidak, warung dengan lokasi yang terbilang strategis di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut ikut mengalami kenaikan omset yang cukup drastis.

"Kenaikan omsetnya cukup drastis. Bisa dua kali lipat atau tiga kali lipat," ujarnya.

Terlihat dari warung makan tersebut yang selalu ramai tiap harinya.

Baik dari pejabat pusat, hingga pejabat daerah singgah untuk menyantap makan siang sebelum atau sesudah mengunjungi kawasan IKN.

Baca juga: Perlu Kajian Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara

Selain itu, deretan foto Sulis dan beberapa pegawainya dengan para pejabat yang terpajang rapi di dinding.

Bahkan saat Tribunkaltim mampir pada pertegahan Desember 2022 lalu, sederet pejabat daerah hingga pihak BMKG yang baru saja memasang Automatic Weather Station (AWS) di wilayah IKN juga singgah makan di warung yang berdiri pada 2003 tersebut.

Ibu dari tiga anak itu juga mengaku harus menambah pegawainya karena pelanggan yang membludak tiap harinya.

Bahkan beberapa di antara mereka asing dikenali Sulis karena berasal dari luar daerah.

"Dalam sehari, selalu penuh karena ada IKN ini. Tamu-tamu dari IKN sering mampir. Kapolda, Bupati dari pulau Jawa, camat dari pulau Jawa atau pejabat dari luar Kalimantan, sering mereka datang ke sini," jelasnya.

Sulis mengaku, lonjakan penghasilannya bermula dari ditetapkannya pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur.

Beberapa masyarakat seperti pedagang dan lain-lain juga merasakan dampak yang sama. "Semenjak pak (Presiden) Jokowi pertama kali masuk sini, melonjak.

Dampaknya juga ke penjual sembako, ikan, sayur mayur. Soalnya kalau habis, kita langsung beli untuk olah lagi," katanya.

Baginya, pembangunan IKN di wilayah yang jarang terekspose seperti Sepaku dapat membuat daerah tersebut lebih "terlihat".

Pun juga meningkatkan ekonomi dan memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Kawasan tersebut.

"Saya rasakan dampaknya dari ekonomi, juga teman-teman yang lain. Misalnya susah cari kerjaan. Supaya gak keluar dari kampungnya, bisa netap kerja di daerah sini," katanya. (Ardiana)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved