Pemindahan IKN

7 Ribu Ton Kerikil Masuk di Proyek IKN Nusantara, Permintaan Semen Melonjak, 15 Pelabuhan Disiapkan

Sedikitnya 7 ribu ton kerikil sudah mulai masuk di proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara melalui pelabuhan terdekat dengan lokasi pembangunan.

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com/Yulis
Truk-truk pengangkut material konstruiksi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN – Sedikitnya 7 ribu ton kerikil sudah mulai masuk di proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara melalui pelabuhan terdekat dengan lokasi pembangunan.

Beberapa kapal logistik secara masif terus mengirimkan material dan logistik lainnya untuk pembangunan IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Balikpapan, M Takwim Masuku mengatakan, kegiatan pembangunan IKN Nusantara membutuhkan transportasi jalur laut.

Bongkar muat kebutuhan logistik IKN Nusantara sebagian besar melalui jalur laut, sehingga lalu lintas kapal diprediksi meningkat hingga 30 persen.

"Pada tahun 2023 ini, adanya kegiatan secara masif untuk logistik IKN Nusantara , kami prediksi akan terjadi peningkatan traffic kapal antara 20 sampai 30 persen," ujarnya pada Webinar Forum Dialog HIPMI terkait Potensi Layanan Logistik dan Kepelabuhan di Wilayah IKN Nusantara, Selasa (31/1).

Perairan Teluk Balikpapan akan semakin padat, sehingga diperlukan langkah antisipasi untuk menjamin kelancaran lalu lintas menuju IKN Nusantara.

Terlebih jaminan kelancaran lalu lintas logistik pembangunan Ibu Kota Nusantara .

Baca juga: Pemerintah Bangun 47 Apartemen di IKN Nusantara untuk Rumah Dinas ASN, Ditarget Selesai Awal 2024

"Kita ketahui, bahwa memang untuk kontruksi IKN Nusantara, kebutuhan jalur transportasi laut sangat tinggi.

Karena memang hampir sebagian besar material masuk untuk pembangunan IKN Nusantara adalah dari luar Kalimantan. Kalaupun ada (daerah Kalimantan), itupun sangat sedikit,"jelasnya.

Takwim membeberkan, hingga saat ini beberapa pihak, termasuk Kementerian Perhubungan sudah mengambil skema pemanfaatan garis pantai terdekat dengan lokasi pembangunan IKN Nusantara.

Terdapat 7 pemanfaatan garis pantai atau terminal yang telah mendapatkan izin untuk digunakan sebagai alternatif distribusi logistik.

Pembangunan tower rusun untuk tempat tinggal pekerja di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja.
Pembangunan tower rusun untuk tempat tinggal pekerja di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja. (Tribunnews.com)

Menurut Takwim, jalur garis pantai menjadi alternatif untuk sampai ke lokasi terdekat di IKN Nusantara.

Hal ini dikarenakan Jembatan Pulau Balang yang tak memungkinkan untuk dilewati kapal kargo.

"Kita sudah terhalang oleh Jembatan Pulau Balang yang tingginya hanya berkisar 28 meter. Sehingga tidak dimungkinkan kapal kargo untuk bisa sampai ke dalam.

Untuk itu, yang paling mungkin adalah menggunakan kapal seperti LCT dengan muatan untuk bisa leluasa masuk sampai ke lokasi paling dekat," terangnya.

Takwim menjelaskan, pada 2022 lalu, tercatat sebanyak 53 call kapal yang telah tiba bahkan melakukan bongkar muat di area garis pantai maupun terminal terdekat dengan lokasi pembangunan IKN Nusantara

Deretan call kapal tersebut juga telah mendapat izin dari pihak terkait untuk melakukan bongkar muat material pembangunan.

Baca juga: Geliat Pembangunan Sosial dan Infrastruktur di IKN Nusantara

Adapun jenis barang yang diangkut diantaranya, agregat sebesar 6.811 m⊃3;, batu kerikil 5764 m⊃3;, batu pecah 31.383 m⊃3;, batu pondasi 2606,14 m⊃3;, batu pasir 2505,77 m⊃3;.

Juga besi beton sebanyak 3000 ton, besi konstruksi 1889 ton, pasir 7961 m⊃3;, pipa 1528 ton, dan sirtu 74.412,94 m⊃3;.

Sementara itu, di awal tahun 2023 hingga akhir Januari ini, total kunjungan sebanyak 14 call kapal.

Adapun jenis barang yang diangkut kapal logistik pada awal tahun ini, diantaranya, agregat sebanyak 2257 m⊃3;, kerikil 7.018 ton, serta material sirtu sebanyak 32.603 ton.

"Artinya sudah mulai berjalan. Kalau Januari aja sudah 14 Call, secara rata-rata nanti, pasti akan meningkat. Tentunya

peningkatan tersebut akan menjadi permasalahan yang akan segera kita bicarakan terkait jaminan kelancaran lalu lintas kapal di teluk Balikpapan," ujar Takwim.

Pelabuhan PPU Siap Didarati

Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) siap menjadi lokasi pendaratan logistik pembangunan IKN Nusantara.

Bupati PPU Hamdam, mengatakan kabupatennya memiliki lahan yang siap untuk dijadikan lokasi pendaratan logistik, baik milik warga maupun milik pemerintah daerah.

“Lokasi pendaratan logistik IKN Nusantara sudah siap, pemerintah punya,” ungkapnya, Selasa (31/1). 

Untuk terpilih sebagai pendaratan logistik, setidaknya satu daerah mampu menyediakan lima belas tempat pendaratan.

Baca juga: Lirik Potensi Wisata di IKN, Pelabuhan Punggur Dibangun dengan Nuansa Tradisional, Ini Kata Arsitek

Potensi tersebut diakui Hamdam, dimiliki oleh PPU, yakni  Pelabuhan Buluminung.

Kata Hamdam, potensi yang dimiliki PPU terkait pendaratan logistik ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha setempat.

”PUPR mengatakan bahwa minimal ada lima belas pendaratan untuk memastikan bahwa survei logistik bisa berjalan,” sambungnya.

Pengusaha setidaknya sudah bisa bergerak untuk menyiapkan tempat tersebut.

PPU yang paling memungkinkan, lantaran lokasinya dekat dengan titik pembangunan IKN Nusantara.

Kapal patrol combat boat Patkamla Posa milik Lanal Balikpapan yang dikukuhkan Danlantamal XIII TRK, Laksma TNI Fauzi demi meningkatkan pengamanan perairan Balikpapan dan menunjang pengamanan pembangunan IKN Nusantara. FOTO: HO
Kapal patrol combat boat Patkamla Posa milik Lanal Balikpapan yang dikukuhkan Danlantamal XIII TRK, Laksma TNI Fauzi demi meningkatkan pengamanan perairan Balikpapan dan menunjang pengamanan pembangunan IKN Nusantara. FOTO: HO (HO/TNI AL)

“Ini peluang bagi pengusaha untuk membangun tempat pendaratan, sebagaimana mandat yang kami terima,” ujarnya.

Diakui Hamdam, ini merupakan salah satu manfaat yang diterima PPU dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara.

Meskipun manfaat paling banyak masih dirasakan oleh Sepaku.

Perputaran ekonomi di Sepaku cukup meningkat sejak IKN pindah.

Harga tanah melejit, jenis usaha banyak dikembangkan masyarakat, mulai dari penginapan, laundry dan jenis usaha yang lainnya.

“Sepaku yang sudah merasakan, jam 3 subuh masih  ada kehidupan, perputaran ekonomi sudah lumayan meningkat,” pungkasnya.

Permintaan Semen Naik

Terkait dengan pembangunan IKN Nusantara, lonjakan permintaan semen ke Kalimantan Timur tercatat alami peningkatan.

Seperti diketahui, semen sendiri menjadi bahan baku untuk membangun konstruksi modern.

Untuk pembangunan IKN Nusantara di Sepaku sendiri tercatat permintaan semen signifikan meningkat.

Ketua Tim Neraca Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Nurul Istiqomah, Selasa (31/1) mengatakan, permintaan semen meningkat terlihat adanya pergeseran pada investasi Kaltim pada Triwulan III 2022.

"Investasi Kaltim tumbuh pada tahun 2022, mencolok pergeseran utamanya pada konstruksi dari tahun 2022 saja pada Triwulan III pertumbuhannya 6,39 persen," terangnya.

Baca juga: Otorita IKN Terima 70 LOI Investasi, Bambang Optimis Proyek IKN Nusantara Diminati Banyak Investor

Hal ini meningkat signifikan jika dibanding triwulan III tahun sebelumnya dengan kenaikannya sebesar 10,77 persen.

Pihaknya juga didukung dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), dimana otomatis pembangunan pasti membutuhkan logistik dari luar utamanya semen.

"Sampai triwulan IV dari data terupdate (semen) mencapai kenaikannya 33 persen lebih, jadi kenaikan semen di Kaltim sangat tinggi dibanding triwulan sebelumnya," jelas Nurul.

Data BPS juga menangkap fenomena adanya pertumbuhan ekonomi pada lapangan usaha (LU) konstruksi.

Di mana pada tahun 2022 terjadi pergeseran struktur tenaga kerja menurut lapangan usaha (LU).

"Kalau dulu didominasi oleh perdagangan dan pertanian hingga sekarang, cuman porsinya mengecil, ada kenaikan porsi tenaga kerja di sektor kontruksi sebesar 5,7 persen," tandas Nurul. (m12/m11/uws)

Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Googles News atau Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved