Breaking News

Pemindahan IKN

KSOP Petakan Kerawanan Jalur Kapal Logistik Proyek IKN Nusantara, Inilah Lokasi yang Perlu Diatensi

Lalu lintas kapal di Teluk Balikpapan diprediksi meningkat hingga 30 persen dengan masuknya kapal logistik proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Lalu lintas kapal logistik Teluk Balikpapan diprediksi naik hingga 30 persen seiring dengan dimulainya pembangunan IKN Nusantara. KSOP mulai memetakan daerah-daerah rawan yang perlu diatensi bagi kapal logistik yang lewat. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN - Lalu lintas kapal di Teluk Balikpapan diprediksi meningkat hingga 30 persen dengan masuknya kapal logistik proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN Nusantara ).

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Balikpapan, M Takwim Masuku menyatakan, telah melakukan pemetaan wilayah yang dianggap rawan untuk dilalui kapal logistik.

"Terkait keamanan, kami juga sudah mencoba melakukan pemetaan beberapa lokasi yang dianggap rawan," ujarnya pada Webinar Forum Dialog HIPMI terkait Potensi Layanan Logistik dan Kepelabuhan di IKN Nusantara, awal Februari 2023 kemarin.

Jalur rawan tersebut di antaranya alur pelayaran sekitar area pelabuhan yang kerap digunakan dalam kegiatan nelayan.

"Jadi memang jalur Balikpapan ini masih banyak nelayan yang melakukan kegiatan di alur. Ini akan terus kita tingkatkan pengawasan bersama stakeholder dan instansi terkait," jelasnya.

Juga kawasan jalur perairan rawan pencurian pada zona area STS.

Termasuk jalur perlintasan penyeberangan Balikpapan - Penajam yang tentu berpotensi menimbulkan tabrakan saat dilewati kapal logistik.

Baca juga: Distribusi Logistik IKN Nusantara Kian Masif, Belakang Rumah Kapolda Kaltim Jadi Tempat Parkir Kapal

Hal ini bisa terjadi karena ramainya arus penyeberangan di kawasan tersebut.

"Kita tahu Teluk Balikpapan ini ada kegiatan penyeberangan, baik itu kapal klotok dan lainnya yang menyeberang dari Balikpapan ke Penajam, berpotensi terjadi kecelakaan.

Ini juga perlu peningkatan pengawasan sehingga tidak terjadi kecelakaan di wilayah tersebut," ujar Takwim.                                                                       

Tak hanya itu, kawasan Kampung Baru juga termasuk daerah rawan, karena terdapat pipa bawah laut yang melintasi Teluk Balikpapan.

Kapal patrol combat boat Patkamla Posa milik Lanal Balikpapan yang dikukuhkan Danlantamal XIII TRK, Laksma TNI Fauzi demi meningkatkan pengamanan perairan Balikpapan dan menunjang pengamanan pembangunan IKN Nusantara. FOTO: HO
Kapal patrol combat boat Patkamla Posa milik Lanal Balikpapan yang dikukuhkan Danlantamal XIII TRK, Laksma TNI Fauzi demi meningkatkan pengamanan perairan Balikpapan dan menunjang pengamanan pembangunan IKN Nusantara. FOTO: HO (HO/TNI AL)

"Ini juga menjadi bagian dari atensi kami untuk memberikan perhatian khusus sehingga tidak ada kapal yang berlabuh di lokasi yang tidak diperuntukkan.

Agar menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan terkait keberadaan pipa Pertamina tersebut," tegasnya.

Berikutnya, area Jembatan Pulau Balang juga dianggap rawan.

Selain tinggi jembatan yang hanya berkisar 28 m, arus kawasan tersebut juga cukup kencang.

Takwim membeberkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk  membangun pos terpadu khusus untuk memantau keamanan.

"Untuk memastikan setiap kapal yang melintas di kawasan ini dalam kondisi aman. Karena memang di sini ada palung yang  arusnya cukup kencang," katanya.

Baca juga: 7 Ribu Ton Kerikil Masuk di Proyek IKN Nusantara, Permintaan Semen Melonjak, 15 Pelabuhan Disiapkan

Lebih lanjut, ia berharap, tak terjadi hambatan yang dapat menimbulkan stagnasi lalu lintas kapal yang mengangkut logistik ke lokasi pembangunan IKN Nusantara.

Untuk itu, KSOP Kelas I Balikpapan pun melakukan sederet antisipasi.

Di antaranya, mengusulkan penambahan jalur untuk lintasan logistik IKN Nusantara.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan karena beberapa area perairan rawan kecelakaan laut. 

"Antisipasi untuk kelancaran di Balikpapan salah satunya penambahan alur perairan.

Seperti yang kita ketahui, alur pelayaran teluk Balikpapan baru sampai di jembatan Pulau Balang dengan ketinggiannya hanya 28 meter,"jelasnya.

Untuk itu, penambahan jalur perairan sampai ke lokasi terdekat dengan logistik IKN Nusantara sangat diperlukan.

"Kami akan usulkan penambahan jalur sampai ke lokasi yang paling dekat dengan logistik IKN,"tambahnya. 

Baca juga: IKN Nusantara Belum Berdampak terhadap APBD PPU, Bupati Hamdam Keluhkan Masalah Ini

Lebih lanjut, Takwim menerangkan, KSOP telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk mengeluarkan peta terbaru menuju lokasi di mana kapal logistik IKN Nusantara melalukan bongkar muat.

Ia juga mengatakan, kawasan Teluk Balikpapan juga telah diusulkan penambahan  beberapa lokasi area labuh demi mengantisipasi meningkatnya kapal yang akan masuk ke Pelabuhan Balikpapan.

"Mudah-udahan bisa diakomodir dan menjamin alur di Balikpapan ini agar lebih aman selama masa pembangunan konstruksi IKN Nusantara," katanya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan IKN Nusantara mengandalkan transportasi jalur laut untuk membawa material pembangunan.

Pembangunan tower rusun untuk tempat tinggal pekerja di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja.
Pembangunan tower rusun untuk tempat tinggal pekerja di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja. (Tribunnews.com)

Sebagian besar material yang masuk untuk pembangunan IKN Nusantara dari luar Kalimantan.

Hingga saat ini beberapa pihak dan Kementerian Perhubungan sudah mengambil skema untuk pemanfaatan garis pantai di beberapa kawasan yang terdekat dengan lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara

Terdapat 7 pemanfaatan garis pantai atau terminal yang telah mendapatkan izin untuk digunakan sebagai alternatif distribusi dan pendaratan logistik.

Ketujuh terminal yang telah berizin itu adalah

- PT Tepian Sekapung Nusantara (Desa Pemaluan, Sepaku PPU)

- Bentang Panjang J Pulau Balang (Pulau Balang dan Tempadung, Balikpapan)

- CV Mandiri Multi Material (Desa Bumi Harapan, Sepatu PPU)

- PT Balikpapan Ready Mix (Desa Pemaluan, Sepaku PPU)

- PT Tepian Benuo Paser (Kelurahan Pemaluan, Sepaku, PPU)

- PT Duta Mega Perkasa (PPU),

- dan PT Bara Widya Utama (Pantai Lango, PPU).

Baca juga: Pokja Pesisir Berharap Pembangunan IKN Nusantara Tidak Merusak Ekosistem Teluk Balikpapan

Sementara itu, ada sembilan terminal lain yang rencananya akan beroperasi dan menunggu perizinan.

Menurut Takwim, jalur garis pantai menjadi alternatif untuk sampai ke lokasi terdekat di IKN Nusantara.

Hal ini dikarenakan Jembatan Pulau Balang yang tak memungkinkan untuk dilewati kapal kargo.

"Kita sudah terhalang oleh Jembatan Pulau Balang yang tingginya hanya berkisar 28 meter, sehingga tidak dimungkinkan kapal kargo untuk bisa sampai ke dalam.

Untuk itu, yang paling mungkin adalah menggunakan kapal seperti LCT dengan muatan untuk bisa leluasa masuk sampai ke lokasi yang paling dekat IKN Nusantara," terangnya.

Pada 2022 lalu, tercatat sebanyak 53 call (kunjungan) kapal yang telah tiba dan bongkar muat di area garis pantai maupun terminal yang dekat dengan lokasi pembangunan IKN Nusantara.

Sedangkan pada Januari 2023, ada 14 kunjungan kapal. (m12)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved