Berita Nunukan Terkini
RSUD Nunukan Dimasuki Pencuri, Dilema Ketentuan Besuk Pasien, Bakal Siapkan Tempat Penitipan Barang
Belum lama jajaran Polres Nunukan mengungkap residivis pencurian dengan tempat kejadian perkara (TKP) di RSUD Nunukan. Bakal siapkan tempat penitipan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Belum lama jajaran Polres Nunukan mengungkap residivis pencurian dengan tempat kejadian perkara (TKP) di RSUD Nunukan.
Korban aksi pencurian tersebut merupakan keluarga pasien yang sedang tertidur pulas di ruangan pasien.
Menanggapi persoalan itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan rumah sakit sebenarnya memiliki ketentuan membesuk pasien.
Namun, persoalan kemanusiaan di perbatasan membuatnya mengaku dilema menerapkan ketentuan tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS Seorang WNA Asal Pakistan Kembali Kabur dari Tahanan Imigrasi Nunukan: Masih Dicari

"Rumah sakit punya jam besuk mulai pagi, sore, sampai malam pukul 22.00 Wita. Tapi pasien itu bukan hanya di wilayah Nunukan tapi dari seberang pulau juga ada. Kasian datang jauh-jauh dari pulau seberang baru ketika sudah di rumah sakit, tidak dibolehkan besuk," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Minggu (12/02/2023), pukul 14.00 Wita.
Menurut dr Dulman, bila mengikuti standar akreditasi manajemen rumah sakit, semua pengunjung wajib menitipkan KTP.
Tak hanya itu, yang boleh membesuk pasien ke dalam ruangan hanya satu orang. Dengan kata lain harus bergantian. Anak-anak di bawah 10 tahun dilarang untuk ikut membesuk pasien.
"Manajemen rumah sakit bisa saja kekeh dengan aturan itu seperti rumah sakit lain. Tapi kita lihat lagi kondisinya di lapangan seperti apa. Jadi pada situasi tertentu kita harus bisa memaklumi," ucapnya.
Bahkan, dia menuturkan terkadang petugas rumah sakit dihadapkan pada pengunjung yang tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
"Kalau kita mau terapkan sesuai dengan standar administrasi, semua pengunjung tidak akan bisa masuk. Kadang tidak diizinkan masuk, orangnya marah. Lapor sana sini," ujar dr Dulman.
Meski begitu, dr Dulman katakan ke depan akan mencoba menerapkan sistem besuk pasien yang lebih ketat.
Kemudian, perihal pencurian yang belum lama ini terjadi di rumah sakit, ia mengimbau kepada keluarga pasien untuk menjaga barang berharganya dengan baik.
"Mencuri itu bukan hanya karena niat, tapi juga karena kesempatan. Jadi kami imbau kepada pengunjung yang membawa uang dan barang berharga tolong dijaga," tuturnya.
Tak hanya itu, dr Dulman juga mengupayakan agar RSUD Nunukan ke depan memiliki tempat penitipan barang berharga.
"Seharusnya penitipan barang berharga di pos Satpam, tapi nanti kami pikirkan tempat khusus untuk itu," ungkapnya.
Baca juga: 3 Kali Residivis Pencurian, Pria Ini Kembali Beraksi di RSUD Nunukan, Keluarga Pasien jadi Korban
CCTV Rusak
Saat terjadi peristiwa pencurian, dr Dulman menyebut kondisi CCTV rumah sakit dalam keadaan rusak akibat disambar petir.
"Kita punya CCTV di setiap lorong. Tapi tahun kemarin rusak karena disambar petir. Nah, yang tukang pasang CCTV belum pulang dari Makassar," imbuhnya.
Penulis: Febrianus Felis
Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder |
![]() |
---|
Terungkap Modus Penyelundupan Kosmetik Ilegal Asal Tawau Malaysia, Pelaku Diancam Penjara 15 Tahun |
![]() |
---|
Dinkes Nunukan Ungkap ada 3 Sampel Darah Positif Malaria Knowlesi, Sabaruddin: Ada yang tak Terbaca |
![]() |
---|
Target 167 Titik, Diskominfo Nunukan Sebut BTS 4G Baru Terbangun di 29 Lokasi: Jaringan Masih Lelet |
![]() |
---|
Proyek BTS di Perbatasan Kaltara Terhenti, Deddy Sitorus: Mimpi Kita Sirna, Begini Alasannya |
![]() |
---|