Berita Nunukan Terkini

RSUD Nunukan Dimasuki Pencuri, Dilema Ketentuan Besuk Pasien, Bakal Siapkan Tempat Penitipan Barang

Belum lama jajaran Polres Nunukan mengungkap residivis pencurian dengan tempat kejadian perkara (TKP) di RSUD Nunukan. Bakal siapkan tempat penitipan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Gedung RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, Jalan Ujang Fatimah, Desa Binusan. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Belum lama jajaran Polres Nunukan mengungkap residivis pencurian dengan tempat kejadian perkara (TKP) di RSUD Nunukan.

Korban aksi pencurian tersebut merupakan keluarga pasien yang sedang tertidur pulas di ruangan pasien.

Menanggapi persoalan itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan rumah sakit sebenarnya memiliki ketentuan membesuk pasien.

Namun, persoalan kemanusiaan di perbatasan membuatnya mengaku dilema menerapkan ketentuan tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS Seorang WNA Asal Pakistan Kembali Kabur dari Tahanan Imigrasi Nunukan: Masih Dicari

Tersangka pria residivis pencurian inisial JU (37) beserta barang bukti diamankan ke Mako Polsek Nunukan, belum lama ini.
Tersangka pria residivis pencurian inisial JU (37) beserta barang bukti diamankan ke Mako Polsek Nunukan, belum lama ini. ((HO/ Federiko Humas Polres Nunukan))

"Rumah sakit punya jam besuk mulai pagi, sore, sampai malam pukul 22.00 Wita. Tapi pasien itu bukan hanya di wilayah Nunukan tapi dari seberang pulau juga ada. Kasian datang jauh-jauh dari pulau seberang baru ketika sudah di rumah sakit, tidak dibolehkan besuk," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Minggu (12/02/2023), pukul 14.00 Wita.

Menurut dr Dulman, bila mengikuti standar akreditasi manajemen rumah sakit, semua pengunjung wajib menitipkan KTP.

Tak hanya itu, yang boleh membesuk pasien ke dalam ruangan hanya satu orang. Dengan kata lain harus bergantian. Anak-anak di bawah 10 tahun dilarang untuk ikut membesuk pasien.

"Manajemen rumah sakit bisa saja kekeh dengan aturan itu seperti rumah sakit lain. Tapi kita lihat lagi kondisinya di lapangan seperti apa. Jadi pada situasi tertentu kita harus bisa memaklumi," ucapnya.

Bahkan, dia menuturkan terkadang petugas rumah sakit dihadapkan pada pengunjung yang tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.

"Kalau kita mau terapkan sesuai dengan standar administrasi, semua pengunjung tidak akan bisa masuk. Kadang tidak diizinkan masuk, orangnya marah. Lapor sana sini," ujar dr Dulman.

Meski begitu, dr Dulman katakan ke depan akan mencoba menerapkan sistem besuk pasien yang lebih ketat.

Kemudian, perihal pencurian yang belum lama ini terjadi di rumah sakit, ia mengimbau kepada keluarga pasien untuk menjaga barang berharganya dengan baik.

"Mencuri itu bukan hanya karena niat, tapi juga karena kesempatan. Jadi kami imbau kepada pengunjung yang membawa uang dan barang berharga tolong dijaga," tuturnya.

Tak hanya itu, dr Dulman juga mengupayakan agar RSUD Nunukan ke depan memiliki tempat penitipan barang berharga.

"Seharusnya penitipan barang berharga di pos Satpam, tapi nanti kami pikirkan tempat khusus untuk itu," ungkapnya.

Baca juga: 3 Kali Residivis Pencurian, Pria Ini Kembali Beraksi di RSUD Nunukan, Keluarga Pasien jadi Korban

CCTV Rusak

Saat terjadi peristiwa pencurian, dr Dulman menyebut kondisi CCTV rumah sakit dalam keadaan rusak akibat disambar petir.

"Kita punya CCTV di setiap lorong. Tapi tahun kemarin rusak karena disambar petir. Nah, yang tukang pasang CCTV belum pulang dari Makassar," imbuhnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved