Berita Daerah Terkini

IDI Kukar Ungkap 4 Keuntungan Kehadiran IKN Nusantara, Sebut Layanan Kesehatan Akan Meningkat

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Kartanegara, dr.Arif Risdianto mengungkapkan 4 keuntungan pembangunan IKN Nusantara di bidang kesehatan.

Tribunnews.com/Yulis
Truk-truk pengangkut material konstruiksi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara dari tahun 2022-2024 akan dikerahkan 15 ribu pekerja. 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Kartanegara, dr.Arif Risdianto mengungkapkan 4 keuntungan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di bidang kesehatan.

Menurutnya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan berdampak pada pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur.

Pertama, rumah sakit bertaraf internasional akan massif dibangun di wilayah pusat IKN Nusantara maupun daerah penyangganya.

Kualitas pelayanan rumah sakit bertaraf internasional ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan migrasi 1,5 juta penduduk ke IKN Nusantara.

Baca juga: Gaji Pekerja Proyek IKN Nusantara Terlambat Dibayar, KTP juga Ditahan, Mengadu ke Disnakertrans PPU

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Kartanegara, dr. Arif Risdianto.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Kartanegara, dr. Arif Risdianto. (TRIBUNKALTARA.COM)

"RS penopang IKN hanya RS Parikesit, Kanujoso, dan AW Sjahranie. Ini tidak cukup, sehingga harus ditambah di daerah pengembang IKN, seperti Samboja," kata Arif, Rabu (22/2/2023).

Kedua, kualitas sumber daya manusia (SDM) dokter di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara juga akan meningkat.

Jumlah kuantitas dan kualitas dokter untuk memenuhi kebutuhan penduduk di IKN Nusantara akan menjadi perhatian pemerintah.

"Untuk pengembangan SDM, pembangunan IKN sebenarnya merupakan suatu keuntungan atau nilai lebih bagi masyarakat Kukar," jelasnya.

Menurut Arif, ini merupakan peluang bagi putra daerah Kutai Kartanegara. Akan ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis.

"Harus ditambah spesialis dan sub spesialis yang bisa menjangkau dan menambah jumlah layanan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan IKN nanti," jelasnya.

Ke-empat, lanjut Arif, pembangunan IKN Nusantara akan menambah sistem pendidikan dengan mendirikan fakultas kedokteran di Kalimantan Timur.

Mengingat, selama ini Kalimantan Timur hanya mengandalkan Universitas Mulawarman sebagai penyuplai dokter.

"Dengan adanya IKN, jumlah fakultas kedokteran di Kalimantan Timur bisa ditambah seperti di Kutai Kartanegara maupun Balikpapan," tuturnya.

Sebagai informasi, IDI Kutai Kartanegara memiliki 302 anggota, terdiri dari 140 dokter umum dan 62 dokter spesialis yang tersebar di 18 kecamatan di Kukar.

Baca juga: Pemprov Kaltim Gandeng UPN Yogyakarta Kajian Lahan Bekas Tambang di Sekitar Lokasi IKN Nusantara

Dengan jumlah penduduk 740 ribu jiwa, kapasitas 1 dokter harus melayani 2.500 penduduk. Hal ini tak ideal, kebanyakan dokter masih berdomisili di daerah padat penduduk.

Untuk itu, IDI Kutai Kartanegara telah berkomitmen untuk mendukung dan berpartisipasi terhadap semua rencana pemerintah.

"Terutama yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat. Kami juga ingin, pemerintah terus menambah infrastruktur kesehatan," pungkasnya.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved