Berita Daerah Terkini

Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia

Diduga buntut dari laporan Mentan soal ada beras yang tidak sesuai dengan ketentuan, ke Polri dan Kejaksaan, akibatkan beras premium sulit ditemukan.

TRIBUNKALTARA.COM
ILUSTRASI - Beras di Pasar Induk Tanjung Selor Bulungan. 

TRIBUNKALTARA.COM - Diduga buntut dari laporan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman soal ada beras yang tidak sesuai dengan ketentuan, ke Polri dan Kejagung, mengakibatkan beras premium di Balikpapan sulit ditemukan.

Ketersediaan beras non-subsidi di sejumlah gerai ritel modern di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur mulai sulit ditemukan.

Hasil pemantauan di berbagai lokasi menunjukan bahwa hanya sedikit ritel modern maupun swalayan yang masih menyediakan stok beras.

Di salah satu gerai dengan dominasi warna biru yang berada di Jalan Mulawarman, kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan, stok beras bahkan tidak tersedia sama sekali.

Baca juga: Isu Beras Oplosan Merebak, DKUPP Pastikan tak Ada di Nunukan, Sudah Diperiksa Reskrim Satgas Pangan

Dari tiga ritel yang berada di ruas jalan yang sama, hanya satu yang masih menampilkan stok beras di rak, dan itu pun terbatas pada beberapa merek yang masuk dalam daftar produk bermasalah.

Di rak khusus beras tersebut, tampak hanya tiga jenis beras non-subsidi yang masih dipajang, yakni Beras Premium Setra Ramos, Raja Platinum, dan Mentari.

Dua di antaranya, yakni Setra Ramos dan Raja Platinum, diketahui masih dijual dengan harga sekitar Rp 74 ribu per kemasan.

Saat dikonfirmasi, seorang karyawan yang bertugas di toko tersebut mengaku belum mendapat arahan untuk menarik produk-produk beras tersebut dari etalase.

"Masih di suruh jual. Belum ada disuruh buat tarik ke gudang sih," ujar pegawai berseragam merah berlis kuning tersebut.

Tidak jauh dari lokasi ritel itu, sebuah swalayan besar yang memiliki banyak cabang di Balikpapan terlihat masih menjual beras, namun hanya beberapa merek tertentu yang tersedia.

Beras-beras premium yang dikabarkan tidak sesuai regulasi tidak lagi ditemukan di rak penjualan swalayan tersebut.

Menurut pengamatan di lokasi, swalayan itu hanya menyediakan beras merek Tanak, 2 Jempol, Mawar Melati, dan Ikan Sembilang.

Semua produk dijual dalam kemasan 5 kg dan 25 kg.

Seorang pegawai swalayan yang sedang menata produk, Hendrik (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan bahwa belakangan ini pihaknya memang hanya menjual merek-merek tersebut. 

Dia mengakui, beberapa stok lainnya sudah dipindahkan ke gudang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved