Berita Tarakan Terkini

Calon Jemaah Haji Tahun 2020 Diprioritaskan Berangkat Tahun Ini, 151 Orang Sudah Lakukan Pelunasan

Keputusan Kemenang kuota haji tahun 2023 bertambah, namun di Kemenag Tarakan haji 2023, lebih prioritaskan CJH tahun 2020 yang biayanya lunas.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Muhammad Aslam, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN -Bagi jemaah haji yang telah melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1442 Hijriah atau untuk keberangkatan tahun 2020 lalu dan tak masuk alokasi atau menunda keberangkatannya, maka diprioritaskan menjadi jemaah haji untuk diberangkatakan pada penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2023.

Itu jika sepanjang kuota haji di tahun 1444 Hijriah tersedia. Ini disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah pertemuan sekaligus penadatanganan Keputusan Menag KMA Nomor 189 tentang Kuota Haji Indonesia 1444 Hijriah.

Dikatakan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Tarakan, H Muhammad Aslam, saat ini untuk jemaah haji yang berangkat pada tahun 2022 lalu hanya sebanyak 68 orang dari total 150-an orang yang siap diberangkatkan. Mereka adalah jemaah yang seharusnya berangkat di tahun 2020 lalu namun karena muncul pandemi, Pemerintah Arab Saudi menutup sementara kedatangan jemaah dari luar Arab Saudi saat itu.

Baca juga: Kuota Haji 2023 di Tana Tidung Bertambah Tiga Orang, Saimin Sebut Khusus Lansia

Adapun tercatat untuk calon jemaah haji atau CJH yang sudah melakukan pelunasan biaya ibadah haji untuk tahun 2020 sebanyak 151 CJH.

"Ditambah ada cadangan, ada pengabungan suami istri banyak masuk semua tahun ini nama-namanya yang sudah melunasi ditambah dengan nomor berikutnya yang tahun ini. Nanti ada selisih untuk 2020, 2022, 2023,
banyak selisihnya," urai Muhammad Aslam.

Baca juga: Kemenag Terbitkan KMA Kuota Haji 1444 H, Ini Sebaran dan Ketentuannya, Termasuk Kalimantan Utara

Adapun untuk penetapannya, bergantung pada kebijakan embarkasih Balikpapan. Sementara itu, data tahun 2023 diakuinya cukup banyak belum melakukan pelunasan biaya ibadah haji.

"Kita dulu tahun lalu, 68 orang berangkat, sebelumnya kan yang di 2020 150 orang dan berangkat hanya 68 CJH. Sisanya belum berangkat. Itu sudah sebagian di 2020 dan belum berangkat," terang Muhammad Aslam.

Saat jemaah melakukan perjalanan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Saat jemaah melakukan perjalanan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. (TRIBUNKALTARA.COM/ HAMID AMREN/ISTIMEWA)

Muhammad Aslam membenarkan proses pelunasan untuk besarannya menunggu kepres. Lebih jauh ia menjelaskan, pelunasan CJH di Tarakan bergantung kepada mereka karena sistemnya transfer ke bank. Bank yang dipercayakan ada Bank Muamalat, BSI dan ada Mega Syariah.

"Tahun ini saya belum perhatikan. Setelah kepres terbit baru tunggu dulu kapan waktu pelunasan dari tanggal sekian ke tanggal sekian. Karena sebelum peluanasan, diumumkan dulu nama data yang berhak pelunasan. Kalau tidak ada itu tidak bisa. Harus sesuai daftar nama dan pusatlah yang umumkan data yang berhak lunasi," tukas Muhammad Aslam.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved