Jokowi Kunjungi Kaltara

Jokowi Hadiri Groundbreaking PLTA Mentarang, Intip Spesifikasi hingga Kecamatan Terdampak di Malinau

Presiden RI Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangyunan PLTA Mentarang di Malinau, inilah 11 wilayah permukiman yang terdampak.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
HO/Sekretariat Presiden
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan pembangunan bendungan PLTA Mentarang di Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023) (HO/Sekretariat Presiden) 

Permukiman lama warga yang dihuni sekira 73 jiwa tersebut berada tepat di lokasi pembangunan bendungan.

Kontribusi bagi Daerah dan Relokasi Masyarakat Adat Perlu Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang

Total 11 permukiman di 3 wilayah kecamatan terdampak rata-rata dihuni masyarakat adat pesisir sungai.

Sebagian besar daerah terdampak merupakan tanah ulayat, kepemilikan kolektif sejumlah etnis dan sub-etnis di Malinau.

Perwakilan Masyarakat terdampak, Kepala Adat Punan Malinau, Libun Ayu memaparkan permintaan warga terdampak cukup sederhana.

Investasi diharapkan dapat memberi kabar baik bagi mulai dari aspek pendidikan hingga serapan tenaga kerja.

"Bagaimana anak-anak cucu kami bisa sekolah, ada dukungan pendidikanlah.

Akses jalan sampai peninggalan sejarah itu direlokasi sesuai permintaan.

Paling penting bagaimana PLTA bisa berdampak bagi masyarakat banyak dan tenaga kerja lokal dari kami masyarakat dapat diserap," katanya.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa meneruskan sejumlah permintaan masyarakat, khususnya berkaitan masa depan warga terdampak.

"Mulai dari kami bahasakan ganti untung ya, bagaimana permukiman warga yang direlokasi, pra sarana, sampai kontribusinya untuk masyarakat, seperti pendidikan kesehatan hingga serapan tenaga kerjanya," ungkapnya dalam ramah tamah malam sebelum Groundbreaking PLTA Mentarang.

Spesifikasi dan skedul Pembangunan Bendungan

PLTA Mentarang Induk diprakarsai oleh Kayan Hydropower Nusantara (KHN).

Perusahaan ini merupakan proyek kemitraan perusahaan dalam negeri KPP Group dan perusahaan asal Malaysia, Sarawak Energy.

Dikutip dari laman resmi PT KHN, PLTA ini rencananya akan dibangun dengan tipe bendungan Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) atau bendungan tipe urugan batu.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved