Jokowi Kunjungi Kaltara

Presiden Jokowi Hari Ini Groundbreaking PLTA Mentarang, Masyarakat Adat Terdampak Harap Jaminan Ini

Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan groundbreaking pembangunan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Mentarang di Malinau, hari ini.

|
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Ketua Lembaga Adat Punan Malinau Kabupaten Malinau, Libun Ayu saat ditemui di Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023) malam. (TRIBUNKALTARA / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan groundbreaking pembangunan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Mentarang di Malinau, hari ini, Rabu (1/3/2023).

Berdasarkan jadwal kunjungan kerja VVIP ke Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ), Jokowi direncanakan tiba dan meresmikan pembangunan PLTA Mentarang sekira pukul 09.30 Wita.

Rombongan Presiden Jokowi dijadwalkan bergerak ke lokasi groundbreaking menempuh jalur udara dari Tarakan langsung ke lokasi di Mentarang, Malinau.

Kedatangan Presiden Jokowi tersebut diiringi harapan masyarakat khususnya masyarakat terdampak langsung.

Perwakilan masyarakat adat terdampak, Ketua Lembaga Adat Punan Malinau, Libun Ayu menyampaikan dua hal yang utama yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah.

Khusus kedatangan Presiden Jokowi ke Malinau, ia berharap pemerintah memperhatikan pendidikan bagi warga pedalaman, khususnya kelompok masyarakat adat.

Baca juga: Selain ke Kampung Nelayan, Jokowi Blusukan Pasar Tenguyun Tarakan, Cek Harga dan Stok Sembako

"Khusus kedatangan bapak Presiden Jokowi ke Malinau, kami mau menyampaikan soal pendidikan dan masa depan generasi kami.

Anak cucu kami supaya difasilitasi dan diperhatikan untuk akses mengenyam pendidikan tinggi," ujarnya, Rabu (1/3/2023).

malam ramah tamah
Malam ramah tamah jelang persiapan groundbreaking masyarakat Malinau dan perusahaan di Rujab Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (28/2/2023) malam. (TRIBUNKALTARA / MOHAMMAD SUPRI)

Kelompok mmasyarakat adat Punan merupakan satu dari sekian banyak komunitas yang nantinya akan terdampak akibat genangan PLTA Mentarang.

Sebagian besar kelompok masyarakat adat Punan mendiami pesisir sungai di Mentarang Hulu dan Sungai Tubu.

Ada dua dari tiga kecamatan yang terdampak genangan PLTA Mentarang.

Libun Ayu menyampaikan penting, hal yang tak kalah penting adalah soal relokasi.

Utamanya dampak jangka, mulai dari permukiman baru hingga dampak jangka panjang bagi masyarakat.

Baca juga: Curhat Emak-emak Nelayan ke Jokowi, Singgung BBM Bersubsidi sampai Peremajaan Alat Tangkap Ikan

"Terutama soal relokasi ya. Perusahaan harus menjamin relokasi tidak ada masalah dan dampak bagi masyarakat di masa mendatang. Serapan tenaga kerja hingga jaminan akses pelayanan dasar," katanya.

Perwakilan pemuda, Halim Pratama menyampaikan hadirnya dua proyek strategis di Kaltara diharap menjadi peluang bagi pemuda khususnya di Malinau.

"Kalau bicara green industrial park, KIHI ini memang peluangnya ada di bawah tangga. Tinggal sambutan pemuda bagaimana memanfaatkannya," katanya.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved