Berita Islami

Persiapan Menyambut Ramadhan 1444 H, Perbanyak Amalan di Bulan Syaban

Sebagai persiapan menyambut Ramadhan 1442 H, dianjurkan untuk memperbanyak amalan di bulan Syaban.

|
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
ILUSTRASI - Ramadhan. Sebagai persiapan menyambut Ramadhan 1442 H, dianjurkan untuk memperbanyak amalan di bulan Syaban. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Sya'ban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadhan, misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, Saat masuk bulan Syaban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkapnya.

Banyak sahabat yang heran lanjut Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Syaban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ia menambahkan, Nabi Muhammad sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal.

Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.

"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," ujarnya.

Yang kedua, menjaga diri agar terhidnar dari beramal salah.

"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved