Pemindahan IKN

Cegah ‘Warung Remang-remang’ di IKN Nusantara, Alimuddin: Perlu Dimitigasi Potensi Masalah Sosial

Masuknya belasan ribu tenaga kerja ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara berpotensi menimbulkan masalah sosial di masyarakat sekitar.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO
Pemerintah menyiapkan apartemen hunian pekerja proyek pembangunan IKN Nusantara. Diperkirakan dalam waktu dekat ini akan masuk 16 ribu tenaga kerja dari luar, yg dikhawatirkan akan muncul masalah sosial. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN – Masuknya belasan ribu tenaga kerja ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara berpotensi menimbulkan masalah sosial di masyarakat sekitar.

Bahkan tidak menutup kemungkinan akan muncul “ Warung Remang-remang “ atau tempat prostitusi di daerah-daerah sekitar IKN Nusantara.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin kepada TribunKaltim, Minggu (19/3/2023).

Menurutnya,  sekitar 16 ribu pekerja segera didatangkan untuk melakukan percepatan pembangunan IKN Nusantara dalam waktu dekat ini.

Pemenuhan kebutuhan mereka di tengah kondisi yang ada saat ini terutama di Sepaku, dikhawatirkan dapat memicu timbulnya masalah sosial.

Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu mengadakan Warung Remang-remang.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Ditarget 15 Tahun, Jokowi Apresiasi Dukungan Masyarakat Melayu-Banjar

“Kerawanan sosial, saya pikir itu pasti. Akan ada 16 ribu tenaga kerja yang datang, laki-laki semua, tidak pernah pulang dan lain-lain.

Saya hampir setiap hari ke sana dan beberapa pekerja sudah ingin bercanda dengan masyarakat, tempat pijat di mana di sini,” ungkapnya.

Masalah tersebut, menurut Alimuddin, berpotensi terjadi terutama untuk daerah yang baru saja tersentuh pembangunan. Ini harus segera dicarikan solusi.

Misalnya, dengan tata kelola permukiman bagi 16 ribu pekerja tersebut, serta ada RT di dalamnya yang bertugas mengatur.

Penampakan apartemen hunian pekerja proyek IKN Nusantara. Diperkirakan ada 16 ribu tenaga kerja dari luar akan masuk di proyek IKN tersebut.
Penampakan apartemen hunian pekerja proyek IKN Nusantara. Diperkirakan ada 16 ribu tenaga kerja dari luar akan masuk di proyek IKN tersebut. (TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO)

“Kalau perlu ada semacam RT di dalam, ada yang mengatur mereka, pelayanan kesehatan harus ada di dalam, sentuhan rohani juga harus ada.

Saya pikir di seluruh tempat baru itu akan selalu menjamur kalau kita istilahkan warung remang-remang,” sambungnya.

Alimuddin juga mengatakan, ia akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten PPU, agar rutin melakukan patroli di kawasan Ibu Kota Nusantara. Itu untuk memitigasi munculnya hal-hal negatif.

Cita-cita menjadikan IKN Nusantara sebagai peradaban dengan standar yang tinggi, menurutnya akan bersinggungan apabila hal tersebut dibiarkan dan tidak ditindak sejak dini.

Baca juga: Pembangunan 22 Tower Hunian Pekerja Proyek IKN Nusantara Tuntas, WEGE Siap Serahkan ke Otorita IKN

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved