Pasar Rombengan Ballpress di Nunukan Segera Ditutup, Bupati Asmin Laura Sarankan Ini ke Pedagang

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pasca keluarnya Instruksi Presiden Joko Widodo terkait larangan impor pakain bekas , pasar rombeng ballpress di Nunukan, Kalimantan Utara segera ditutup.

Diketahui pada Kamis (06/04/2023) Pemkab Nunukan lakukan rapat koordinasi Forkopimda tentang kebijakan larangan impor pakaian bekas di Nunukan.

Bupati Nunukan Asmin Laura mengatakan rapat koordinasi yang dilakukan bersama unsur Forkopimda memutuskan agar daerah tetap mengikuti apa yang menjadi instruksi Presiden Jokowi.

Baca juga: Polres Nunukan Lakukan Penegakkan Hukum Pelaku Penyelundupan Pakaian Bekas, Meski Ada BTA

Kendati ia mengaku bahwa ada ratusan warganya sudah berkecimpung dalam bisnis pakaian bekas yang disuplai dari negeri jiran, Malaysia sejak lama.

"Hasil rapat bersama unsur Forkopimda, kami sepakati akan mengikuti apa yang menjadi instruksi Presiden," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Sabtu (08/04/2023), pukul 11.15 Wita.

Lanjut Asmin Laura,"Ini sudah konsekuensi bagi ratusan pedagang yang sudah sejak lama bisnis pakaian bekas. Karena aturan melarang hal itu. Tapi pelan-pelan kami akan edukasi mereka," tambahnya.

Baca juga: Abel Warga Nunukan Suka Pakaian Bekas Malaysia, Tak Khawatir Kena Penyakit Kulit, Ini Alasannya 

Orang nomor satu di Nunukan itu menuturkan bahwa pasar pakaian bekas di daerahnya akan segera ditutup.

Asmin Laura menyarankan kepada para pedagang ballpress di Nunukan untuk mengambil barang jualan dari Pasar Tanah Abang, Jakarta.

"Untuk pakaian bekas yang ada, kami minta untuk dihabiskan dan tidak boleh menyuplai lagi. Kami sudah minta para pedagang mengalihkan pengambilan stok barang dari Tanah Abang atau komoditi lainnya sesuai aturan. Itu solusi dari kami," ucap Laura.

Untuk mendukung kesepakatan yang melarang masuknya ballpress ke Nunukan, kata Laura aparat TNI-Polri akan disiagakan di sejumlah titik yang selama ini menjadi lokasi masuknya pakaian bekas asal Malaysia.

"Kami akan ketatkan pengamanan di perbatasan, tidak boleh masuk lagi. Kami juga minta kepada pedagang untuk beralih menjual barang yang tidak bertentangan dengan aturan. Ada KUR (kredit usaha rakyat) juga, itu bisa menjadi jalan modal usaha mereka," ujar Asmin Laura.

(*)

Penulis: Febrianus Felis