Berita Daerah Terkini

Terjawab Alasan Panglima TNI Yudo Margono Tetapkan Status Siaga Tempur Hadapi KKB Papua di Nduga

Pasca kontak tembak di Nduga yang bikin seorang prajurit TNI gugur, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono turun tangan.

Editor: Amiruddin
Instagram @puspentni
Keputusan Panglima TNI Yudo Margono tetapkan status siaga tempur hadapi KKB Papua, merupakan buntut kontak tembak prajurit TNI dengan KKB Papua di Nduga. 

TRIBUNKALTARA.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menetapkan status siaga tempur dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Nduga.

Keputusan Panglima TNI Yudo Margono tetapkan status siaga tempur hadapi KKB Papua, merupakan buntut kontak tembak prajurit TNI dengan KKB Papua di Nduga.

Dalam kontak tembak di Nduga baru-baru ini, seorang prajurit TNI gugur ditembaki oleh KKB Papua.

Tak hanya itu, ada juga lima prajurit TNI yang alami luka, dan empat orang lainnya masih dicari keberadaannya.

Prajurit TNI yang gugur, serta lima orang alami luka, merupakan buntut kontak tembak dengan KKB Papua di Nduga.

Prajurit TNI yang jadi korban KKB Papua itu, merupakan prjurit yang tengah berupaya melakukan pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh KKB Papua.

Kini, pasca kontak tembak di Nduga yang bikin seorang prajurit TNI gugur, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono turun tangan.

Diketahui, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terbang ke Papua.

Teranyar, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tetapkan status siaga tempur di beberapa daerah rawan di Papua, termasuk di antaranya di wilayah Nduga.

Lantas apa sebenarnya alasan dan bagaimana pelaksanaan siaga tempur sesuai perintah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono

Melansir Tribunnews.com pada Rabu 19 April 2023, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut, dalam upaya penyelamatan pilot Susi Air pihaknya melaksanakan operasi penegakan hukum dengan pendekatan halus atau soft approach. 

Baca juga: Panglima TNI Nyatakan Siaga Tempur Lawan KKB Papua, Evakuasi Jasad Pratu Arifin Terkendala Cuaca

Namun, melihat situasi yang tak memungkinkan dirinya pun memutuskan untuk mengubah operasi itu menjadi siaga tempur.

Pernyataan tersebut, disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat gelar konferensi pers di Timika, Selasa (18/4/2023).

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach tetap kita mendahulukan itu, dari awal saya sampaikan itu."

"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di daerah tertentu, kita ubah menjadi operasi siaga tempur,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Selasa, dikutip dari YouTube Puspen TNI.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved