TPA Hake Babu Overload
H+1 Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Volume Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Tembus 200 Ton
Volume sampah saat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tembus mencapai 200 ton. Namun tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, volume sampah mengalami peningkatan per harian jelang Idul Fitri dan pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah.
Peningkatan volume sampah ini terjadi karena pola konsumsi masyarakat yang berubah biasanya masak sendiri dan saat ini ada yang memilih membeli di luar. Sehingga terjadi penumpukan sampah plastik anorganik.
Meskipun tidak signifikan kata Abdul Muin, Kepala Unit Pelaksana Teknis Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (UPT TPAS) Dinas Lingkungan Hidup Kota Tarakan, kenaikan volume sampah tahun ini dan tahun sebelumnya sama yakni di kisaran 5-10 persen menjelang lebaran sampai beberapa hari setelah lebaran.
Baca juga: Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Menumpuk, Pemusnahan Ballpres Tunggu TPA Baru Selesai Dibangun
Saat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriahm, volume sampah meningkat karena ada perubahan pola pengangkutan lanjut Abdul Muin.
“Kita lebaran hari Sabtu itu sebenarnya sudah mulai meningkat. Mungkin 10-20 persen, besoknya hari Minggu itu karena sebagian besar armada kita libur, ada yang lebaran ada yang ibadah ke gereja karena petugas kami juga ada ke gereja, termasuk depo juga libur, sehingga sampah masuk sedikit,” terang Abdul Muin.
Namun lanjutnya, keeseokan harinya, volume sampah bisa sampai 250 persen kenaikannya berasal dari sampah tertunda tidak sempat diangkut di hari Minggu (23/4/2023), Senin (24/4/2023) keesokan harinya sampah terkesan membeludak.
Baca juga: BREAKING NEWS Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Overload, Lokasi Baru Ditarget Rampung September
Total sampah yang terdata masuk pada Sabtu (22/4/2023) mencapai 168 ton. Biasanya rata-rata hari normal 150 ton per harinya. Kemudian Minggu (23/4/2023), hanya sekitar 50 ton alasannya seperti dijelaskan sebelumnya. Barulah di hari Senin (24/4/20230) total 200 ton alias hampir naik tiga kali lipat sehari setelah lebaran itu karena tertunda.
“Sampah hari itu banyak, dan ditambah sama yang tertunda. Jadi tiga kali lipat,” jelas Abdul Muin.
Ia melanjutkan, dari segi volume meningkat namun dari sisi pengangkutan tertunda, maka terjadi peningkatan. Namun lanjutnya, dibandingkan tahun 2022, rerata 153 ton. Terjadi penurunan sebenarnya di 2023 menurutnya karena dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah massif membangun TPS3R.

“Biasanya idealnya, semakin bertambah penduduk semakin banyak sampahnya ke TPA. Ini malah menurun, berarti di sumber sudah ada pemilahan. Pemkot kerja sama dengan pusat bangun TPS3R. Sampah masuk di TPA sebagian dipilah sebagian ada yang langsung ke TPA,” urai Abdul Muin.
Karena lanjutnya, di TPA itu pun masih dipilah juga oleh pemulung.Ia juga mengakui, keberadaan pemulung sangat membantu sekali dalam mengurangi volume sampah.
“Yang ditimbun yang tidak bisa diapa-apain lagi, betul-betul residu,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.