TPA Hake Babu Overload
Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Menumpuk, Pemusnahan Ballpres Tunggu TPA Baru Selesai Dibangun
Abdul Muin sarankan lebih baik pemnusnahan 17 kontainer ballpress tunggu pembangunan TPA Baru, saat ini TPA Hake Babu menumpuk.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah atau TPA Hake Babu mengalami overload, mengakibatkan pengelola kesulitan menerima sampah baru. Terlebih lagi saat ini sempat ditangani kasus ballpress sebanyak 17 kontainer yang sempat ditangkap Ditreskrimsus Polda Kaltara.
Belum diketahui akan dimusnahkan dengan cara apa untuk sampah ballpres sebanyak 17 kontainer tersebut namun diharapkan Abdul Muin, Kepala Unit Pelaksana Teknis Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (UPT TPAS) DLH Tarakan, jika memang akan dibuang ke TPA Hake Babu, instansi terkait diharapkan menunda dahulu.
“Kalau bisa tunggu TPA baru jadi, jangan dibawa ke TPA Hake Babu karena kondisinya bisa dilihat sudah overload,”harap Abdul Muin.
Baca juga: BREAKING NEWS Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Overload, Lokasi Baru Ditarget Rampung September
Dijelaskan Abdul Muin, jika melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya bahkan beberapa bulan terakhir kemarin juga ada dilakukan pembuangan sampah ballpres kasus yang ditangani Bea Cukai Tarakan.
“Yang jelas pasti akan menambah beban di TPA kalau dibuang di sini. Mau tidak mau diakomodir. Dengan kondisi sekarang tetap digali lalu ditimbun,” ujarnya.
Kalau ballpress sebenarnya lanjutnya wujudnya lebih padat sehingga tinggal ditimbun ke dalam lubang yang sudah disiapkan. Namun lanjutnya,jika jumlahnya banyak tentulah cukup memusingkan pengelola sampah karena harus mencari celah titik yang bisa ditampung.
Baca juga: 2023 DLH Tarakan Targetkan TPA Juata Kerikil Beroperasi, Hake Babu Bakal jadi Ruang Terbuka Publik
“Kalau saya, dari saya kalau bisa tunda dulu tunggu TPA baru. Memang saat ini belum ada laporan lagi mau dibuang di sini. Kemarin sebelum Ramadan ada Bea Cukai buang di sini,” jelas Abdul Muin.
Abdul Muin melanjutkan, ballpares yang dibuang langsung ditimbun petugas. Sehingga tidak ada lagi dari pemulung mengambil di lokasi. “Orang berpikir ambil gali lagi,” ujarnya.

Ia melanjutkan sebenarnya bisa terurai tapi digunakan kembali tidak boleh digunakan. Ia melanjutkan, untuk 17 kontainer belum ia dengar laporannya sampai saat ini apakah akan dibuang ke TPA.
“Di sini luasan 3,5 hektare, dipakai 1,5 hektare, sisanya pakai bangun kantor, tempat proses lain, parkiran dan lainnya,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.