Hari Buruh 2023

Jelang May Day 1 Mei, Puluhan Ribu akan Gelar Aksi Demo Undang Capres 2024, Serentak di 38 Provinsi

Jelang Hari Buruh Internasional atau May Day pada Senin, 1 Mei 2023, puluhan ribu buruh akan menggelar aksi demonstrasi serentak di 38 provinsi.

Editor: Sumarsono
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi - Aksi demo memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei. Puluhan ribu buruh akan menggelar aksi demonstrasi serentak di 38 provinsi, Senin 1 Mei 2023 besok. 

Mulai dari Surabaya, Semarang, hingga Batam. Ribuan buruh diklaim akan hadir dalam aksi tersebut. Ada empat isu yang diangkat dalam May Day 2023.

Pertama, cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Kedua, cabut Undang-Undang terkait parliamentary threshold 4 persen.

Ketiga, tolak RUU Kesehatan. Keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Koalisi Kecil

Said Iqbal yang juga Presiden Partai Buruh, mengatakan akan mendeklarasikan koalisi kecil untuk melawan koalisi besar pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2023.

Dijelaskan Said Iqbal, koalisi kecil ini tidak hanya mengajak bergabungnya partai politik non parlemen maupun parpol baru, tapi juga masyarakat sipil.

Seperti serikat buruh, serikat petani, serikat nelayan, guru dan tenaga honorer, para aktivis perempuan dan lingkungan hidup maupun kelompok masyarakat sipil lainnya.

Baca juga: Hadiri Bulan K3 Nasional di PT NJL, Gubernur Kaltara Minta Buruh di Perbatasan Jaga Kedaulatan NKRI

"Dalam May Day di Istora Senayan dan di Istana Negara akan disampaikan beberapa deklarasi, yaitu deklarasi koalisi kecil melawan koalisi besar yang dimotori Partai Buruh," kata Said.

"Jadi nanti kita akan ajak partai nonparlemen maupun parpol baru, tapi juga civil society," lanjutnya.

Said Iqbal menyebut koalisi kecil ini didedikasikan untuk melawan munculnya kembali gejala demokrasi terpimpin.

Tiga ciri munculnya gejala demokrasi terpimpin itu menurutnya yakni adanya aturan presidential threshold 20 persen, kemudian parliamentary threshold 4 persen, terakhir adalah terbentuknya koalisi besar.

"Itu lah tiga ciri munculnya demokrasi terpimpin yang membahayakan demokrasi di Indonesia.

Partai Buruh dengan segala keterbatasannya mengajak parpol nonparlemen, parpol baru dan masyarakat sipil untuk membangun koalisi kecil," ungkap Said Iqbal.

Baca juga: Peringati Hari Buruh, Massa Aliansi Parlemen Jalanan Datangi Kantor Gubernur Kaltara, Tuntut ini

Pengamanan

Terkait pengamanan Hari Buruh, Polda Metro Jaya akan mengerahkan sebanyak 4.200 personel.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved