Hari Buruh 2023

May Day 2023, Buruh Speedboat Berharap Ada Ketetapan Tarif Jasa di Seluruh Pelabuhan Tana Tidung

Momeen May Day atau Hari Buruh Internasional, seorang buruh speedboat di Pelabuhan Keramat Tideng Pale menginginkan adanya tarif jasa buruh.

|
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI
Aktivitas buruh speedboat saat kedatangan speedboat reguler di Pelabuhan Keramat Tideng Pale, Senin (1/5/2023) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Hari Buruh Internasional atau biasa disebut May Day jatuh pada hari ini, Senin (1/5/2023)

Biasanya momen May Day ini, diwarnai dengan aksi unjuk rasa buruh se-Indonesia.

Namun berbeda dengan di Tana Tidung, Kaltara. Para buruh, khususnya buruh pelabuhan beraktivitas seperti hari biasanya.

Baca juga: Peringati May Day, Polres Nunukan Beri Tumpeng ke Buruh TKBM di Dermaga Pelabuhan Tunon Taka

Hal ini diungkapkan salah seorang buruh speedboat di Tana Tidung, Ridwan Hendra kepada TribunKaltara.com. Tak ada hal istimewa yang dilakukan pada peringatan May Day ini.

"Sama aja seperti hari-hari biasa. Karena buruh di sini kan tergantung dari kedatangan speedboat saja," ujarnya

"Sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, tetap beraktivitas biasa meskipun Hari Buruh Internasional," sambungnya.

Baca juga: Jelang May Day 1 Mei, Puluhan Ribu akan Gelar Aksi Demo Undang Capres 2024, Serentak di 38 Provinsi

Meski demikian, ada harapan yang diinginkan buruh pelabuhan di Tana Tidung, terkait masalah tarif jasa buruh.

Ketua Buruh Speedboat Pelabuhan Keramat Tideng Pale itu mengatakan, selama ini belum ada ketetapan tarif angkut barang di pelabuhan, khususnya Pelabuhan Keramat dan Pelabuhan Tideng Pale.

"Ke depan sih kita berharap dinas terkait bisa menetapkan tarif angkut barang ini lah. Selama ini kan kita hanya tergantung kesepakatan dengan penumpang saja," ungkapnya.

Aktivitas buruh speedboat saat kedatangan speedboat reguler di Pelabuhan Keramat Tideng Pale, Senin (1/5/2023)
Aktivitas buruh speedboat saat kedatangan speedboat reguler di Pelabuhan Keramat Tideng Pale, Senin (1/5/2023) (TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI)

Dia menyampaikan, selama ini tarif angkut barang di bawah 20 kg, hanya dihargai Rp 5000.

Sementara tarif angkut barang di atas 20 kg, tergantung kesepakatan dengan penumpang.

Kecuali tarif angkut peti ikan. Dia sampaikan biaua angkut peti ikan dihargai Rp 30 ribu per peti.

Baca juga: Peringatan May Day di Tarakan, Kejelasan Struktur Skala Upah Masa Kerja Juga jadi Pembahasan Utama

Menurutnya, tarif tersebut sudah sangat murah. Mengingat, berat satu peti ikan bisa mencapai 80 kg.

"Yang punya ya mau-mau aja, karena kalau dipikir kan berat bawanya juga dan diantar ke rumah lagi.

Ongkos ojeknya itu sekira Rp 20 ribu. Jadi satu peti ikan itu Rp 50 ribu bersih, ongkos buruh sama ojeknya," jelasnya.

(*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved