Atasi Kelangkaan Kayu di Tarakan, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Siapkan Regulasi Kearifan Lokal

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Persoalan kelangkaan kayu jadi bahan bangunan di Tarakan, Kalimantan Utara menjadi atensi Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang.

Dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara belum lama ini, Gubernur Kaltara menyampaikan, perlunya ada regulasi sebagai solusi dalam mengatasi masalah ini.

Salah satunya, dikatakan Gubernur Kaltara, perlunya kebijakan kearifan lokal, sehingga peredaran bahan baku kayu hanya terbatas di Kaltara.

Baca juga: Solusi Kelangkaan Kayu, Pengusaha Kayu Ingin Kepastian Hukum dengan Adanya Perda

“Saya sepakat dengan Ketua DPRD Kaltara, pak Albertus Stefanus Marianus. Jika perlu segera kita buatkan payung hukumnya. Karena saya monitor kelangkaan kayu ini sangat besar sekali,” kata Gubernu Kaltarar dalam kegiatan Coffee Morning bersama Forkopimda Kaltara, Rabu (17/5/2023). 

Kaltara, kata dia, merupakan provinsi yang memiliki sumber daya alam berupa hutan cukup luas. Menurutnya, jika hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk pembangunan, hutan yang ada tidak akan habis.

“Kalimantan Utara ini kan sebenaranya sumber kayu, mungkin ini perlu diangkat menjadi masalah kearifan lokal. Ada regulasinya yang mengatur untuk mengawasi segala hal agar berjalan tertib dan lancar. Yang penting kayu ini tidak dijual keluar Kaltara,” ucap gubernur.

Baca juga: Pemkot Tarakan Berharap Ada Keputusan Resmi dari Pemprov Kaltara soal Kelangkaan Kayu

Seperti diketahui, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara mengikuti agenda Coffee Morning bersama Forkopimda Kaltara, Rabu (17/5/2023).

Acara yang berlangsung di ruang serbaguna kantor Gedung Gadis Lantai 1, dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua DPRD Kaltara, Kapolda Kaltara, Lanud Anang Busra, Lantamal XIII, bersama tokoh masyarakat Kalimantan Utara.

“Mudah – mudahan ke depan kita dapat terus melakukan kegiatan yang cukup baik, bersinergi dan bersama dalam membangun dan mewujudkan provinsi Kalimantan Utara yang Berubah, Maju dan Sejahtera,” katanya. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho