Berita Tarakan Terkini

Kaltara Genap Miliki Empat Guru Besar, Prof Adri Patton Sampaikan Progres Fakultas Kedokteran

Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton menyampaikan progres Fakultas Kedokteran UBT seusai Kaltara genap memiliki empat Guru Besar.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Andi Pausiah
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton. (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Terhitung di Universitas Borneo Tarakan ada empat Guru Besar menyusul setelah Prof Daud Nawir resmi dikukuhkan pada Rabu (17/5/2023) kemarin.

Empat Guru Besar yaitu Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton, kemudian Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Prof Yahya Ahmad Zein, Prof Daud Nawir, Wakil Rektor kemudian satu dari Universitas Kaltara (Unikal) Prof. Jabarsyah.

Penambahan Guru Besar ini merupakan perjanjian bersama antara Rektor dan Menteri sudah terpenuhi termasuk jabatan rektor kepala dan dosen yang dijadikan dosen tetap.

Nantinya memiliki peluang karier menjadi lector dan diharapkan ada yang bisa melompat sampai level professor atau Guru Besar.

"Idealnya Guru Besar sebanyak-banyaknya seharusnya. Tapi mengajukan Guru Besar tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada proses panjang,jurnal ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, itu luar biasa prosesnya,sehingga tidak semua orang bisa menjadi Guru Besar," ungkap Prof Adri Patton.

Ia melanjutkan, apa yang diperoleh Prof Daud Nawir adalah buah dari proses panjang yang luar biasa harus dilewati.

UBT, kata Prof Adri Patton, melihat potensi dosen yang bisa menyusul menjadi Guru Besar. Namun hal tersebut bergantung pada niat.

"Saya selaku rektor hanya memberikan motivasi. Institusi juga demikian, tapi keinginan menjadi Guru Besar, rektor kepala itu semuanya berada di tangan dosen itu masing-masing. Makanya saya katakan untuk jabatan struktural seperti rektor, wakil rektor, dekan, itu hanya jabatan tambahan saja, suatu saat bisa berganti. Saya juga akan selesai jabatan rektor saya di 2025," paparnya.

Rektor UBT Prof Adri Patton 180523_1
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton. (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)

Baca juga: Guru Besar UBT Harap MK tak Kabulkan Gugatan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Alasannya

Selanjutnya, Prof Adri Patton akan kembali ke kampus yang melahirkan dirinya sebagai professor, Universitas Mulawarman. Namun untuk jabatan professor yang saat ini dimiliki, ia tetaplah menjadi Guru Besar dimana pun berada.

Ia berharap UBT muncul Guru Besar lainnya menambah kelimuwan, wawasan sehingga kualitas kampus menjadi universitas terdepan walau berada di perbatasan.

Penambahan Guru Besar ini, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi semakin baik, karena salah satu pelaksanaan akreditasi yang paling ditanya lebih dulu adalah berapa Guru Besar yang dimiliki serta rektor kepala, doctor dan dosen S2.

Selain itu UBT mempersiapkan kedatangan dua dosen dokter yang akan bertugas dalam rangka membantu memenuhi syarat terbentuknya Fakultas Kedokteran.

Adapun untuk dosen S2 saat ini semua berpotensi namun tentu harus melalui rapat senat.

"Untuk menentukan seseorang ini menjadi Guru Besar. Ada kriteriannya, tidak semata-mata mengajukan," ujar Prof Adri Patton.

Terkait update terkini Fakultas Kedokteran, UBT telah mengantongi rekomendasi dan segera menyusul kedatangan dua dosen S3.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved