BPS Kaltara Catat Inflasi Tahunan Tarakan dan Tanjung Selor 3,07 Persen, Mas'ud Rifai Ungkap ini

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - BPS Kaltara mencatat Kaltara mengalami inflasi pada bulan Mei 2023.

Inflasi tahunan sebesar 3,07 persen (year on year) antara Mei 2022 dan Mei 2023 terjadi di Kaltara.

Inflasi itu dihitung berdasarkan pergerakan indeks harga konsumen di dua kota di Kaltara yakni Tarakan dan Tanjung Selor.

Kepala BPS Kaltara Masud Rifai mengatakan inflasi tahunan yang terjadi di bulan Mei terbilang rendah di masing-masing tahun jika dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga: Sektor Transportasi jadi Penyumbang, Inflasi di Tarakan dan Tanjung Selor Masih Terjaga di Ramadan

"Inflasi tahun ke tahun di 2022 dan 2023 adalah angka terendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Masud Rifai, Senin (5/6/2023).

Ia mengatakan jika dirinci per sektor maka sektor transportasi menjadi penyumbang angka inflasi tahunan.

Disusul dengan sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya lalu perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

"Kalau kita lihat secara rinci kenaikan tertinggi dari sektor transportasi dengan andil 1,98 persen," ujarnya.

Adapun jika dirinci per komoditas di masing-masing kota, maka komoditas sayur dan buah menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan Mei 2023.

"Kalau dirinci per kotanya, untuk Tarakan komoditas yang perngaruhi inflasi itu bayam, tomat, sawi hijau, kangkung, dan ikan layang," katanya.

"Kalau untuk Tanjung Selor yang pengaruhi inflasi itu ada cabe rawit, semangka, bahan bakar rumah tangga, beras dan ayam bakar," sambungnya.

Baca juga: Agustus 2023 Diprediksi Terjadi El Nino, Kemarau Ancaman Inflasi Pangan, Luhut Minta Pemda Bersiap

Meski Kaltara mengalami inflasi tahunan, BPS Kaltara mencatat bulan Mei 2023 justru mengalami deflasi sebesar -0,15 persen.

Angka deflasi bulan Mei 2023 menjadi deflasi yang pertama di tahun 2023 ini, di mana deflasi terakhir kali terjadi pada Agustus 2022 lalu dengan angka -0,58 persen.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi