Berita Nunukan Terkini

Satu Napi Lapas Tarakan Meninggal, Sempat Kritis dan Dilarikan ke RSUD, Diduga Serangan Jantung

Satu orang WBP Lapas Kelas IIA Tarakan dengan status pidana mati dinyatakan meninggal di RSUD dr.H.Jusuf SK Kota Tarakan, Senin (5/6/2023) kemarin.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Mohammad Ridwantoro didampingi jajaran pejabat memberikan konfirmasi terkait kematian warga binaan status kasus narkotika pidana mati, Rabu (7/6/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Satu orang napi atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Tarakan status pidana mati dinyatakan meninggal dunia di RSUD dr Jusuf SK, Kota Tarakan, Senin (5/6/2023) kemarin.

WBP berinisial KL diketahui meninggal dunia berdasarkan informasi mengalami cardiac arrest dan sempat sebelumnya sempat kritis dan dibawa ke klinik Lapas Tarakan.

Hasil pemeriksaan WBP diindikasi mendaparkan penanganan lebih lanjut sehingga dilarikan ke RSUD sekitar pukul 15.18 WITA dengan keluhan SPO2 94 persen, temperatur suhu 41,8°C.

“Jadi kami diinformasikan dari petugas penjagaan kesehatan informasinya terjadi sesak napas sekitar sore, saya ditelpon.

Saya sampaikan ke PLH, harus segera bawa ke rumah sakit. Yang jelas kami tangani sesuai prosedur,” terang Mohammad Ridwantoro kepada media di ruangannya, Rabu (7/6/2023) siang tadi.

Baca juga: Cara Lapas Tarakan Berdayakan WBP Jadi Pelaku UMKM, Latih Barista hingga Punya Tabungan Sendiri

Didampingi Lanuli, Plh Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Tarakan sekaligus Kasubsi Registrasi, kembali disampaikan saat itu WBP dirawat di klinik.

Ia sempat mengecek dan memang merasakan kondisi KL sangat panas sehingga dilakukan tindak lanjut.

Ia melanjutkan walau pidana mati, harus tetap mekanisme dilaksanakan dan pengamanan juga harus diterapkan.

“Setelah diperiksa harus ditindaklanjut, maka diputuskan dibawa ke RSUD dr.H.Jusuf SK dengan pengawalan anggota yang banyak.

Sampai di UGD, ditangani, informasinya dapat serangan jantung itu kronologis kejadian. Meninggal sekitar pukuk 16.23 WITA,” terang Lanuli.

Ia melanjutkan saat berangkat dari Lapas dalam kondisi kritis.

Dimana ada dari Lapas Tarakan merekomendasikan tindakan lanjutan menurut medis sehingga dibawa ke rumah sakit.

Keseharian yang bersangkutan diketahui tidak pernah sakit dan memang kondisi ukuran badanya besar atau gemuk dan tidak pernah mengikuti kegiatan olahraga.

Saat di klinik juga menurutnya kondisinya sehat saja tapi tiba tiba mengalami sakit atau panas.

“Kalau riwayat dia sudah berobat ke klinik. Karena yang saya tahu dia belum pernah ke klinik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved