Berita Kaltara Terkini

Jelang Hari Raya Idul Adha 2023, DPKP Kaltara Pastikan Hewan Kurban dalam Kondisi Sehat

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara memastikan hewan kurban yang didatangkan dari luar Kaltara dalam kondisi sehat.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Bustan Arifai, enjual sapi kurban di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara memastikan hewan kurban yang didatangkan dari luar Kaltara dalam kondisi sehat.

Kepala DPKP Kaltara Heri Rudiyono menyampaikan terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh penjual hewan kurban sebelum mendatangkan sapi atau kambing masuk ke Kaltara.

Syarat itu diantaranya mengantongi sertifikat kesehatan, hingga perizinan dari tingkat kabupaten maupun provinsi.

"Sapi kita sehat ya, kita lakukan analisa resiko semua sapi tentu harus sehat," kata Heri Rudiyono.

Baca juga: Angka Stunting 3.636 Jiwa di Kaltara, Harap CSR Perusahaan, Wagub Ajak Pengusaha Tambak Kontribusi

Kepala DPKP Kaltara Heri Rudiyono ditemui di gelar pangan murah di Tanjung Selor, Senin (25/4/2022).
Kepala DPKP Kaltara Heri Rudiyono  (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

Menurut Heri kesehatan hewan kurban menjadi fokus instansinya menjelang Hari Raya Idul Adha.

Tak hanya itu Heri juga ingin status Kaltara yang bebas wabah penyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap dipertahankan.

"Kalau hewan kurban itu ada standarnya jadi kalau dari segi kesehatan harus masuk, apalagi kan ada ketentuan syariahnya juga," ujarnya.

"Dan kita terus menjaga seperti kemarin PMK kita kan aman," ucapnya.

Sementara itu, penjual hewan kurban di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara Bustan Arifai mengatakan kebijakan pemerintah yang mengharuskan penjual mengantongi sejumlah perizinan membuat proses mendatangkan sapi dari Sulawesi berlangsung cukup lama.

Menurutnya proses mendatangkan sapi jenis sapi Bali dari Bone, Sulsel ke Kaltara kini memakan waktu hingga sebulan lamanya.

"Pertama itu kita karantina di kandang mandiri, kemudian diambil sampel darahnya saat di Sulawesi kemarin dan hasil sampel darah ini yang agak lama keluarnya," kata Bustan Arifai.

"Kemudian kita urus pengajuan ke Kaltara, kita minta rekomendasi dari Kabupaten Bulungan dan Provinsi Kaltara makanya prosesnya itu satu bulan lebih," jelasnya.

Proses yang panjang tersebut berdampak pada tak semua sapi datang dalam waktu bersamaan. Selain itu proses perizinan yang panjang juga menambah ongkos transportasi sapi sampai ke Kaltara.

Baca juga: Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang Kembali Ukir Prestasi, Raih Dua Penghargaan di Ajang IFLA 2023

"Kita punya 44 untuk di Kaltara tetapi sekarang yang sudah sampai baru 30 ekor sisanya baru minggu depan," kata dia.

"Untuk harganya ini kisaran Rp16-25 juta, karena memang untuk transportasinya saja sudah habis Rp5 juta," ucapnya.

Meski proses panjang dan ongkos transportasi naik, Bustan mengatakan peminat sapi untuk Hari Raya Idul Adha tak pernah sepi. "Tapi Alhamdulillah ini sudah dibooking semua, ada juga yang minta dari Tanjung Palas Timur tapi belum bisa terpenuhi," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved