Berita Nunukan Terkini

Imbas Buka Lahan Proyek Perumahan, Rumah Dataran Rendah di Kelurahan Nunukan Tengah Terendam Lumpur

Warga Jalan Pangeran Antasari, RT 014, Kelurahan Nunukan Tengah mengeluh rumahnya terendam lumpur yang berasal dari pembukaan lahan proyek.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ Sinar
Personel Polres Nunukan membantu warga Jalan Pangeran Antasari, RT 014, Kelurahan Nunukan Tengah untuk membersihkan rumahnya yang terendam lumpur, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warga Jalan Pangeran Antasari, RT 014, Kelurahan Nunukan Tengah mengeluh rumahnya terendam lumpur yang berasal dari pembukaan lahan proyek perumahan milik pengembang PT Alabasana Karya Abadi.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Sinar Arifin (48), warga Jalan Pangeran Antasari, RT 014, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan.

Sinar mengatakan rumah yang dia tempati berada di dataran rendah.

Ketika hujan turun, lumpur dari atas lahan proyek perumahan hanyut terbawa air melewati parit kecil yang menyebabkan lubang parit jadi tersumbat.

Baca juga: APBD Tahun 2022 Terealisasi 90 Persen, Begini Penjelasan Wakil Bupati Nunukan Hanafiah

Ia mengaku hal itu sudah berlangsung lama dan tak ada perhatian serius dari pengembang proyek perumahan tersebut.

"Ini bukan kali pertama rumah kami terendam lumpur. Tapi puncaknya itu
saat hujan deras pada Rabu (28/06/2023). Lubang parit tersumbat jadi lumpur naik bahkan sampai masuk ke dalam rumah," kata Sinar Arifin kepada TribunKaltara.com, Senin (03/07/2023), sore.

Menurut Sinar, belum lama ini lumpur setinggi mata kaki akibat hujan deras masuk hingga ke dalam ruang tamu.

"Bagian belakang rumah setinggi lutut lumpurnya. Rumah ini kami tempati sejak 2002. Begitu masuk proyek perumahan di atas, rumah kami kena imbasnya," tambahnya.

Sinar menuturkan sudah sering melakukan komunikasi kepada pengembang proyek perumahan tersebut, namun tak ada solusi apapun.

"Kalau hanya air yang masuk mungkin masih kami toleransi. Tapi ini lumpur. Sampai pagar rumah susah dibuka karena lumpurnya mengering. Malah pihak pengembang bilang ke saya, kalau soal parit yang kecil itu urusan pemerintah. Bahkan yang buat kesel, saat dibilang siapa suruh tinggal di dataran rendah," ucap Sinar.

Sinar menyampaikan bahwa dirinya sudah melaporkan rumahnya yang terendam lumpur kepada Lurah Nunukan Tengah termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan.

"Kami hanya minta solusi dari pemerintah daerah. Mana tahan kalau tiap hujan kami harus bersihkan lumpur itu. Untung saja, ada personel Polres Nunukan yang turun membantu kami untuk bersihkan lumpur-lumpur itu," ujarnya.

Tidak Perlu Mediasi

Terpisah, Lurah Nunukan Tengah, Leonardus mengungkapkan persoalan dua rumah di wilayahnya yang terendam lumpur sudah ditindaklanjuti ke Dinas Lingkungan Hidup.

Baca juga: Akademisi di Nunukan Sebut Generasi Z Miliki Peran Penting Sukseskan Pemilu 2024: Kandidat Was-was

"Pemilik rumah yang terendam lumpur sudah beberapa kali beri laporan kepada kami. Puncaknya pada Rabu tanggal 28 Juni. Sudah kami surati Dinas Lingkungan Hidup berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan," tutur Leonardus.

Leonardus berharap Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti aduan warganya.

"Kalau mediasi sulit, karena kalau namanya proyek ada aturan mainnya. Jadi kalau tidak sesuai aturan main ada konsekuensi. Proyek perumahan itu saluran airnya belum terpenuhi. Ketika hujan, pasir dan tanah merah mengalir ke parit kecil. Sedimen tertumpuk di parit itu. Jadi kalau hujan sedikit aja pasti banjir," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved