Berita Daerah Terkini

Siswi Curhat Ada Pungli Berkedok Infak, Ganjar Pranowo Bebastugaskan Kepala SMK Negeri di Rembang

Curahan hati (curhat) salah seorang siswi adanya penarikan pungutan liar berkedok infak di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbuntut panjang

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Curahan hati ( curhat ) salah seorang siswi SMK Negeri Sale, Rembang adanya penarikan pungutan liar atau pungli berkedok infak di depan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (HO/Instagram @ganjar_pranowo 

"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," jelasnya.

Bagi Ganjar Pranowo masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa.

Misalnya dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.

"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh tapi bukan siswa, kasihan siswanya," tandasnya.

Ganjar Pranowo menambahkan, tindakan tegas terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar di kemudian hari kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.

Ganjar Pranowo juga mengaku peran masyarakat sangat membantu, apabila masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya.

Baca juga: Hindari Kawin Paksa, Elite PDIP Pastikan Ganjar Pranowo Jalin Komunikasi dengan Bakal Cawapres

"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh.

Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main.

Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menambahkan, pengecekan dan penyelidikan langsung dilakukan setelah kasus itu mencuat.

Pemeriksaan terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu dilakukan dan yang bersangkutan mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.

Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022.

Baca juga: Peluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Menparekraf Sandiaga Uno Serahkan ke Ketum PPP dan PDIP

Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.

Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu.

Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved