Berita Daerah Terkini
Siswi Curhat Ada Pungli Berkedok Infak, Ganjar Pranowo Bebastugaskan Kepala SMK Negeri di Rembang
Curahan hati (curhat) salah seorang siswi adanya penarikan pungutan liar berkedok infak di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbuntut panjang
TRIBUNKALTARA.COM β Curahan hati ( curhat ) salah seorang siswi adanya penarikan pungutan liar atau pungli berkedok infak di depan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berbuntut panjang.
Sang kepala sekolah, yakni Kepala SMK Negeri 1 Sale di Rembang dibebastugaskan, dan dipindah ke Dinas Pendidikan.
Saat acara dialog berlangsung, seperti dikutip dari akun Instagram resmi @ganjar_pranowo, Gubernur Jawa Tengah sempat melontarkan pernyataan βini ciri-ciri kepala sekolahnya bakal berurusan dengan gubernure (gubernurnya)β.
Saat itu, Ganjar Pranowo menanyakan soal uang sekolah.
Siswi tersebut mengatakan, bahwa sekolahnya bayar untuk uang gedung. Kemudian diralat infak, yang dibayar setiap kenaikan kelas.
Besaran infak yang harus dibayar Rp 300 ribu per tahun.
Tindakan tegas telah diambil terhadap kepala sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, terkait tarikan atau pungli berkedok infak tersebut.
Baca juga: Update Pungli di KSOP Tarakan, Pekan Ini 50 Agen Kapal Diperiksa, IS Minta SetoranTembus Rp200 Juta
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan Kepala SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
"Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta ( uang tarikan ) untuk dikembalikan," kata Ganjar Pranowo di sela kunjungan di Sukoharjo, Selasa (11/7/2023) malam.
Bakal calon presiden ( Capres ) yang diusung PDIP ini tidak menduga temuan itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang.

Bahkan video tentang dialog dengan siswa di Pendopo Kabupaten Rembang yang diunggah di akun media sosialnya diakses banyak orang.
"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar Pranowo.
Mencuatnya kasus tarikan atau pungli berkedok infak tersebut menurutnya menjadi pengingat kepada kepala sekolah dan guru di manapun agar berhati-hati.
Ganjar Pranowo berulang kali menegaskan agar tidak menarik iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa.
Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo Usulkan Andika Perkasa Cawapres, Barnas GP: Kombinasi Tepat Saingi Prabowo
Bahkan sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.
"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," jelasnya.
Bagi Ganjar Pranowo masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa.
Misalnya dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.
"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh tapi bukan siswa, kasihan siswanya," tandasnya.
Ganjar Pranowo menambahkan, tindakan tegas terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar di kemudian hari kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.
Ganjar Pranowo juga mengaku peran masyarakat sangat membantu, apabila masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya.
Baca juga: Hindari Kawin Paksa, Elite PDIP Pastikan Ganjar Pranowo Jalin Komunikasi dengan Bakal Cawapres
"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh.
Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main.
Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menambahkan, pengecekan dan penyelidikan langsung dilakukan setelah kasus itu mencuat.
Pemeriksaan terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu dilakukan dan yang bersangkutan mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022.
Baca juga: Peluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Menparekraf Sandiaga Uno Serahkan ke Ketum PPP dan PDIP
Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu.
Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.
"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala.
Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata Uswatun.
Terkait siswi yang melaporkan dugaan pungutan tersebut saat ditanyai Gubernur Ganjar Pranowo, Uswatun menegaskan bahwa yang bersangkutan sudah mendapat pendampingan khusus.
"Terkait siswa yang ditanyai gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Dan harus dijamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun," katanya.
Kepala SMKN 1 Sale tersebut saat ini ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.
Sebagai ganti untuk melaksanakan tugas kepala sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menunjuk pelaksana harian. (*/Tribunkaltim/Plh).
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.