Berita Malinau Terkini

Jelajah 5 Kilometer Labirin Batu di Desa Batu Kajang, Cikal Bakal Objek Wisata Fenomenal di Malinau

Cikal bakal Objek wisata baru di Desa Batu Kajang, Kabupaten Malinau, Kaltara tersebut merupakan kumpulan bebatuan besar yang menjulang tinggi.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
(TRIBUNKALTARA.COM / HO-Anwar)
Cikal Bakal Objek Wisata, Labirin Batu di Desa Batu Kajang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau. Total luasan objek diperkirakan mencapai 5 kilometer persegi. Bentuknya menyerupai Labirin dengan jalur dan lorong kompleks di bagian dalam Dinding Batu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Potensi objek atau destinasi wisata baru di Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara kini diinventarisir pemerintah desa.

Cikal bakal Objek wisata baru di Desa Batu Kajang tersebut merupakan kumpulan bebatuan besar yang menjulang tinggi.

Bentuk utuhnya menyerupai gunung batu besar, dan di bagian dalam terbentuk koridor, bilik atau lorong berliku yang dapat dilalui manusia.

Sepintas, kumpulan bebatuan membentuk dinding, lorong di sela bebatuan yang serupa dengan labirin, sebuah arsitektur terkenal dari mitologi Yunani.

Baca juga: Kolaborasi Pemuda Desa Ramaikan Kegiatan Akhir Pekan, Pamerkan Kuliner Khas Malinau Seberang

Cikal Bakal Objek Wisata, Labirin Batu di Desa Batu Kajang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau. Total luasan objek diperkirakan mencapai 5 kilometer persegi. Bentuknya menyerupai Labirin dengan jalur dan lorong kompleks di bagian dalam Dinding Batu.
Cikal Bakal Objek Wisata, Labirin Batu di Desa Batu Kajang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau. Total luasan objek diperkirakan mencapai 5 kilometer persegi. Bentuknya menyerupai Labirin dengan jalur dan lorong kompleks di bagian dalam Dinding Batu. ((TRIBUNKALTARA.COM / HO-Anwar))

Labirin Batu di Desa Batu Kajang baru berhasil disurvei masyarakat desa sekira 1 persen dari total luasan.

Jika di ukur berdasarkan prakiraan diameternya, Labirin batu diperkirakan mencapai luasan 5 Kilometer persegi.

"Kami baru berhasil melakukan survei lokasi kurang lebih 1 persen dari jumlah luasan. Diperkirakan luasnya ini 5 kilometer persegi.

Masih ada 99 persen lagi belum kami jelajahi karena dinding batu yang tinggi dan jalurnya kompleks," Ujar tokoh masyarakat Batu Kajang, Simin Bika, Minggu (23/7/2023).

Survei dilakukan masyarakat bersama pemerintah desa secara berkelompok, mengingat kompleksnya jalur di dalam bebatuan.

Tanpa penanda, masyarakat dipastikan dapat tersesat saat melalui lorong labirin.

Belum lagi ceruk sempit di antara bebatuan, tertutup pepohonan, mengakibatkan lorong di dalam kurang paparan sinar matahari.

Simin menerangkan, meskipun letaknya tak begitu jauh dari jalan poros, namun tak banyak warga yang mengetahui keberadaan bebatuan tersebut.

Wisatawan Lokal, Anwar menerangkan bebatuan menyerupai labirin batu ini dipastikan dapat menjadi satu dari sekian wisata unggulan.

Tinggal penyempurnaan akses, manajemen kepariwisataan dan sejumlah penanda agar pengunjung tak tersesat saat menelusuri lorong dan ceruk bebatuan.

"Batu-batu ini bentuknya mirip dinding batu tinggi. Di dalamnya ada lorong, jalur berkelok-kelok. Bagi saya ini sangat layak diinventarisir, disurvei lebih dalam, karena objeknya unik. Kemudian jaraknya juga tidak begitu jauh dari pusat kota," Ungkap Pria yang juga merupakan Ketua RMPB Malinau tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved