Berita Bulungan Terkini

Kasus Anak Kurang Gizi Kembali Turun, hingga Mei 2023 Angka Stunting di Bulungan hanya 11,22 Persen

Angka prevalensi stunting berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat Bulungan pada 2022 lalu sebesar 18,9 persen.

|
Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / EDY NUGROHO
Bupati Bulungan Syarwani, saat menghadiri webinar terkait pencegahan stunting di kantor Bappeda Litbang, Senin (24/07/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Angka prevalensi stunting berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat ( e-PPGBM) Kabupaten Bulungan pada 2022 lalu sebesar 18,9 persen.

Angka prevalensi stunting ini menurun 4 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara pada tahun ini, per bulan Mei 2023 menunjukan angka prevalensi stunting yang kembali menurun, yakni 11,22 persen.

Bupati Bulungan Syarwani menerima laporan data ini, ketika menghadiri webinar seri 4 praktik baik desa / kelurahan bebas stunting, De' Best di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dilakukan secara virtual dari ruang rapat Bappeda Bulungan, Senin (24/07/2023).

Baca juga: Penampilan Polisi Cilik di Mapolresta Bulungan Memukau Tim Penilai dari Ditlantas Polda Kaltara

"Keberhasilan penurunan prevalensi stunting ini, merupakan hasil sinergitas lintas stakeholder dan komitmen kita bersama untuk percepatan penurunan stunting.

Baik pemerintah daerah, pihak swasta, akademisi dan pemerintah desa," ujar Syarwani.

Demikian pula kolaborasi antara Ketua Tim Penggerak PKK dengan pihak swasta, yakni PT Pertamina EP Bunyu melalui program KETINTING atau "Keluarga Terlindungi Stunting " yang akan dilaksanakan di Lokus stunting Kecamatan Tanjung Selor.

"Program ini dilaksanakan dengan pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal.

Kemudian juga memanfaatkan pekarangan lahan yang diolah kelompok wanita tani, dan selanjutnya akan diberikan kepada keluarga berisiko stunting setiap harinya selama 6 bulan," kata dia.

Syarwani memaparkan, Pemkab Bulungan juga telah bekerjasama dengan Universitas Kaltara meluncurkan program mahasiswa peduli stunting sebagai upaya edukasi untuk pencegahan pernikahan dini melalui Posyandu Remaja.

"Posyandu remaja, sebagai upaya edukasi untuk pencegahan pernikahan dini, dan mempersiapkan generasi emas yang berkualitas, sehinggga diharapkan remaja sebagai calon pasangan usia subur," imbuh Syarwani.

Baca juga: KPU Bulungan Gelar Sosialisasi Pemilu 2024 Lewat Lomba Poster, Melukis dan Senam Bersama

Webinar tentang pencegahan stunting ini, diikuti oleh jajaran OPD di lingkup pemerintah kabupaten Bulungan, serta pihak terkait lainnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved