Ekspedisi Rupiah Berdaulat
BREAKING NEWS - Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 Dilepas Menuju 5 Wilayah 3T di Kaltim dan Kaltara
TribunBreakingNews - Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dilepas menuju lima wilayah 3T ( Terdepan, Terluar, dan Terpencil ) di Kaltim dan Kaltara.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – TribunBreakingNews - Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dilepas menuju lima daerah 3T ( Terdepan, Terluar, dan Terpencil ) di Kaltim dan Kaltara.
Kegiatan ini dilaksanakankan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltara bersama Lantamal XIII Tarakan Koarmada II di Dermaga Lantamal XIII Tarakan, Minggu (30/72/2023).
Uang rupiah senilai Rp4,5 miliar sebagai modal kerja dibawa menggunakan KRI Sidat menuju lima rute yang disiapkan.
Adapun rutenya 5 daerah 3T adalah Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Teluk Sulaiman, Pulau Maratua dan terakhir, Pulau Derawan.
Kepala KPwBI Kaltara, Wahyu Indra Sukma menerangkan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak 2012 bekerjasama dengan TNI AL.
Baca juga: Bank Indonesia jadi Instansi Putaran Pertama Pindah ke IKN Nusantara, Akan Ikut Upacara 17-an 2024
Kegiatan ekspedisi berlangsung sampai 3 Agustus 2023 dan dilepaskan secara seremonial pada hari ini.
"Untuk setiap titik disesuaikan di lokasi dan nominalnya mencukupi. Nantinya rupiah yang bisa ditukarkan adalah yang lusuh, tidak layak edar, tertekuk, selama bisa dikenali keasliannya.
Kalau ada pecahan Rp100 ribu mau ditukar yang kecil-kecil bisa," ungkap Wahyu Indra Sukma.
Adapun waktu di lokasi yang didatangi sehari dan selain itu dilakukan kegiatan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) rupiah dan kerja sama pemda setempat pemberian bantuan.
Kegiatan ini lanjutnya tak lepas dari tiga tantangan.
Pertama adalah kondisi geografis Indonesia dimana 70 persen adalah wilayah laut dan hampir 17.500 pulau sangat luas sehingga tidak semua kondisi uang layak edar.
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Rp 758 Miliar Uang Tunai Siap Ditukarkan, Tersebar di 57 Titik di Kaltara
Kedua tingkat pendidikan masyarakat.
Dipahami bahwa masyarakat tidak semua memiliki knowledge sehingga ada juga yang masih membasahi, melipat dan umur dari kertasnya pendek.
Ketiga, berkaitan penggunaan uang rupiah di perbatasan ada isu pengunaan mata uang asing dan itu menjadi landasan kerja sama dengan TNI AL.
"Kalau TNI itu menjaga NKRI dengan ketahanan dan keamanan, kalau BI menjaga kedaulatan negara," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.