Opini

Mengembangkan UMKM Merajut Jaring Pengaman Ekonomi

“Membesarkan yang kecil tak berarti menjadi kecil”. Justeru sebaliknya, kita menjadi besar dan makmur bersama-sama.

Editor: Sumarsono
HO
DR. Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universita Borneo Tarakan. 

Limpahan sumberdaya tambang itulah yang mendorong pilihan logis penduduknya untuk kerja di sektor pertambangan.

Baca juga: Ada Dua Megaproyek dan Manfaatkan Peluang Ekonomi, DPR RI Dorong Pelatihan Koperasi dan UMKM Kaltara

Apalagi pertambangan memang  memberikan gaji jauh lebih tinggi.

Keberadaan tambang mendorong ekonominya lebih dikendalikan oleh usaha sedang dan besar.

Dampak dari itu Kalimantan secara umum  tumbuh lebih cepat. Bahkan lebih maju dan progresif. 

Kemakmuran dan kelimpahan memengaruhi pola pikir masyarakatnya. Antara lain, untuk apa susah-susah membuat UMKM?

untung belum tentu ruginya didepan mata.  Mendirikan  UMKM harus memeras otak, tenaga, waktu serta modal.

Meskipun Kaltim porsi tambangnya terbesar dan juga paling makmur, namun UMKM juga tumbuh lebih baik.

Provinsi lain porsi tambangnya lebih rendah tetapi UMKM nya juga masih tertinggal.

Artinya jaring pengaman ekonomi Kaltim lebih baik dibanding 4 provinsi yang lain.

Strategi Pengembangan UMKM

Pola pengembangan UMKM selama ini seringkali menggunakan strategi “sapu jagad”.

Didasarkan pada asumsi bahwa,  UMKM selalu di hadapkan pada keterbatasan permodalan. 

Modal dianggap resep paling “cespleng”.

Baca juga: Usai Luncurkan Gernas BBI dan BBWI, Gubernur Zainal A Paliwang Borong Produk Buatan UMKM Kaltara

Padahal jika dipahami lebih seksama UMKM bisa saja dihadapkan pada 3 kelemahan.

Artinya kita tidak bisa memberikan obat yang sama untuk pasien yang berbeda. Tiga kelemahan UMKM antara lain  ; 1) fungsional, 2) struktural dan 3) kultural.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved