Tempuh Perjalanan Darat Malinau- Krayan, Ini Dua Desa yang Jadi Tempat Gubernur Kaltara Menginap

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltar Zainal Paliwang dijadwalkan untuk melakukan perjalanan darat dari Malinau ke Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sejauh kurang lebih 180 kilometer.

Diperkirakan perjalanan darat akan menempuh waktu selama dua hari dua malam. Dengan medan yang belum sepenuhnya mulus.

Jadwal perjalanan darat ini dilakukan selain memantau perkembangan pembangunan jalan menuju perbatasan di Kalimantan Utara, Gubernur Kaltara juga diagendakan untuk memimpin upacara hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 di daerah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia itu pada 17 Agustus 2023 mendatang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Helmi mengungkapkan, Ir Helmi menyebutkan, perjalanan darat ini telah difinalkan melalui rapat yang melibatkan beberapa OPD terkait, gubernur dan rombongan akan memulai perjalanan darat pada hari Senin (14/08/2023).

Baca juga: Letak Strategis Jalur Darat, Francis Sebut Malinau Bagian Utara Rawan Perlintasan Barang Terlarang

"Hari Senin, pak Gubernur Kaltara ke Malinau menggunakan pesawat. Kemudian rombongan dijadwalkan start dari Malinau, menjelang siang," kata Helmi.

Karena medan perjalanan darat yang belum sempurna, Helmi mengatakan, kendaraan yang akan digunakan gubernur dan rombongan adalah mobil lapangan 4 langkah (double gardan). Ada sebagian menggunakan sepeda motor trail.

Titik pertama yang akan didatangi dalam perjalanan darat ini adalah di Desa Melasuk Baru. Di desa pertama ini, kata Helmi, rombongan akan istirahat dan makan siang.

Disebutkan, beberapa titik ruas jalan akan ditinjau oleh Gubernur Kaltara. Seperti di antaranya ada jembatan, juga beberapa ruas lainnya.

Selain mobil, dalam rombongan Gubernur Kaltara juga akan ikut tim motor terabas. Helmi mengatakan, tidak semua kendaraan kemungkinan bisa tembus hingga Long Bawan--ibukota Krayan.

Baca juga: Akses Darat Sudah Tembus, Jalan ke Long Sule Belum Bisa Dilalui, Masyarakat Minta Kegiatan Dilanjut

"Utamanya di Daerah Binuang. Di sana ada sungai besar yang belum bisa dilalui kendaran. Nanti di sana dijemput mobil dari Long Bawan," kata Helmi.

Mengenai kondisi jalan yang akan dilewati, Helmi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala Dinas PUPR Kabupaten Nunukan itu mengungkapkan, jika cuaca tidak hujan perjalanan akan lancar. Sebaliknya jika hujan, apalagi dengan intensitas lebat, ada beberapa ruas yang sulit dilalui.

"Pada beberapa titik tertentu, kita sediakan alat. Utamanya pada titik yang rawan jalannya. Untuk jembatan ada dua yang belum terbangun. Yaitu di Semamu dan Binuang. Kalau yang lainnya sudah dibangun, dan ada juga jembatan semi permanen (bailey) yang dibuat Kementerian PUPR," imbuh Helmi.

Direncanakan ada dua desa yang akan menjadi tempat menginap Gubernur Kaltara dan rombongan. Yakni di desa Long Semamu dan Binuang.

"Dalam perjalanan ini, nanti kita akan menyertakan kawan-kawan dari Balai Jalan Kementerian PUPR. Karena memang ruas jalan itu kewenangan pusat, melalui Kementerian PUPR. Mereka juga ada beberapa kegiatan di lapangan, yang nanti akan dikunjungi pak Gubernur," imbuh Helmi

(*)

Penulis: Edy Nugroho