Wawancara Eksklusif
Strategi BPIP Tanamkan Nilai Pancasila ke Generasi Muda: Lewat Youtube hingga Libatkan Raffi Ahmad
Strategi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tanamkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda, lewat Youtube hingga melibatkan artis Raffi Ahmad.
TRIBUNKALTARA.COM - Strategi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) tanamkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda, lewat digitalisasi, seperti Youtube hingga melibatkan artis Raffi Ahmad.
Kepala BPIP Prof Drs. KH. Yudian Wahyudi diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo gencar mensosialisasikan ideologi Pancasila kepada para generasi muda.
Pekerjan itu diakuinya tidak mudah sebab nilai pancasila kian zaman semakin dipinggirkan sejak era reformasi.
Yudian Wahyudi menyadari perlunya menanamkan Panacasila melalui teknologi digital, termasuk melihatkan tokoh atau influencer, seperti Raffi Ahmad.
"Kalau kita ingin berhasil, kita harus memasuki kejiwaan mereka, saya kutip hadis ajaklah bicara audiens seusai dengan psikologi mereka," ucap Yudian Wahydi saat wawancara eksklusif dengan Tribun Network di Kantor Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (14/8).
"Tentu dengan alat teknologi mereka. Kalau bahasa penasaran pembeli adalah raja, jadi kita harus menyesuaikan itu," lanjut mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Baca juga: Walikota Tarakan Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Ajak ASN Jadi Garda Semangat Persatuan
BPIP menggunakan platform YouTube sejak 15 Agustus 2019 dan sudah ditonton lebih dari 3 juta viewer, Instagram sebanyak 39 ribu dan TikTok 1.654 followers.
Selain lewat digital, Yudian Wahyudi mengatakan Presiden Jokowi juga memberi arahan khusus agar mendekati generasi muda lewat musik olahraga, budaya, kuliner.
Berikut wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Kepala BPIP Yudian Wahyudi:
Sekarang ini jumlah kelompok milenial dan gen Z mendominasi negeri ini, bagaimana BPIP mensosialisasikan ideologi Pancasila?
Jadi di satu sisi ada keterputusan ketika Pancasila dipinggirkan sejak reformasi, P4 dihapus, nanti UU Sisdiknas tidak memberi tempat bagi Pancasila, sehingga Pancasila hanya dijadikan bagian kecil di PPKN.
Ini dengan sendirinya melahirkan generasi yang 'terputus' dari Pancasila. Di sisi lain, lahir generasi baru yang disebut tadi yang senjatanya dan mainannya beda sama kita.
Mereka native digital sementara kita nyetel hape saja nggak bisa.
Kalau kita ingin berhasil, kita harus memasuki kejiwaan mereka, saya kutip hadis 'Ajaklah bicara audiens seusai dengan psikologi mereka'.
Tentu dengan alat teknologi mereka. Kalau bahasa penasaran pembeli adalah raja, jadi kita harus menyesuaikan itu.
Baca juga: Kepala DKISP Kaltara Ajak Generasi Muda jadi Penyebar Informasi yang Baik ke Masyarakat
Kesulitannya apa berhadapan dengan kelompok muda ini?
Tentu ya kalau kita bicara di sini yang paling utama sekali ya karena BPIP hanya di pusat, dengan tenaga atau pegawai yang terbatas sebanyak 400 orang.
Kita tak punya cabang ke bawah, di satu sisi rentang keterputusan Pancasila itu sudah meng-Indonesia.
Kami dari segi keahlian ini juga masih belum punya. Karena itu kami bekerja sama dengan kementerian lembagaan swasta khususnya Kemendikbud dan Kemendagri .
Terutama yang menangani kurikulum dan training yang terkait dengan pengkaderan khususnya itu Paskibraka, Kesbangpol lewat Mendagri dan Kemendikbud tu kami buat jejaring-jejaringnya.
Terus kami menerbitkan dan meluncurkan buku, nah karena itu terputus Pancasila ini hanya pinggiran atau sisipan di PPKN.
Kami bekerja sama dengan Kemendikburistekdikti dan kami inisiasi materi wajib Pancasila dan Kewarganegaraan dalam standar pendidikan nasional.
Ini juga berdasarkan arahan presiden supaya ada buku standar. Ini juga dikeluarkan Bu Megawati sebagai dewan pengarah.
Baca juga: Cerita Muhammad Rahmat, Siswa SMA Hang Tuah Tarakan Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional
Di 2022, kami sudah selesai menyusun buku referensi Pancasila untum PAUD, TK , SLTP dan SLTA hingga perguruan tinggi.
Distribusinya bagaimana?
Nanti tanggal 21 Agustus ini kebetulan kami sudah menyelenggarakan launching, jadi nanti Bu Megawati menyampaikan key note speaker, lalu kami mohonkan dari Menko PMK, Mendikbud, Mendagri, dan Menag memberikan pengarahan kepada 650 pejabat dari tingkat kabupaten-kota seluruh Indonesia untuk membicarakan buku itu.
Karena mereka pejabat utama maka kita undang ke Jakarta, kalau tidak salah 560 atau 650 dipanggil ke Jakarta diberikan arahan oleh Ibu Megawati kemudian disampaikan materinya tadi.
Jadi dari sini buku ini kita pakai di sekolah-sekolah semua tingkatan tadi.
Program Paskibraka untuk tahun 2023 bagaimana?
Ini kan baru tahun kedua, Alhamdulillah tak ada kejadian-kejadian sebelum BPIP ada.
Tapi itu masa lalu, di sini tapi bagi kami ini program baru, kami punya keterbatasan tenaga, yang menariknya animo sangat tinggi, peserta sangat banyak mendaftar dan setelah seleksi panjang, dari kabupaten/kota nanti ke provinsi dan ke pusat.
Jadi sangat bertahap dan ketat, baik dari segi ideologi Pancasila dan fisiknya dan mental, jadi ini memang merupakan pasukan pilihan.
Baca juga: Kumpulan Pantun Hari Lahir Pancasila yang Diperingati 1 Juni, Cocok jadi Caption Media Sosial
Itu akan jadi agen untuk sosialisasikan Pancasila?
Ya tepat sekali jadi nanti mereka ada namanya bagian yang terpilih Duta Pancasila Purna Paskibraka itu yang paling elite.
Nah yang di kabupaten itu menjadi role model di lingkungan masing-masing jadi mereka inilah generasi yang sehat fisik karena kita sedang melawan stunting.
Inilah orang yang sehat rohani karena sedang melawan ideologi yang melawan Pancasila, inilah contoh generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Mereka kita libatkan dalam kegiatn-kegiatan yang sifatnya kePancasilaan. Jadi merekalah role modelnya.
Jadi ini sudah berjalan, kalau boleh tahu berapa jumlah generasi muda kita yang sudah menjadi Duta Pancasila?
Besar angkanya,paling tidak setahun 25 ribu, jadi dua tahun sudah 50 ribu, dan mereka sangat bangga, kami salut betul karena mohon maaf banyak dari mereka kesulitan ekonomi.
Jadi kalau kita baca di sini kita patut bersyukur karena banyak orang di pinggiran, ekonominya lemah tapi anaknya sehat fisik, karena mereka harus bersaing.
Di situlah kadang-kadang saya menangis, karena coba ada saya baca juga yang bapaknya tukang becak kuli panggul, sekarang anaknya menjadi salah satu katakanlah pilihan di republik ini.
Baca juga: Ikut Upacara Hari Lahir Pancasila Secara Virtual, Bupati Syarwani Pakai Baju Adat Bulungan
Jangankan di Istana Negara, di kecamatan saja orangtua sudah bangga, ini sudah sampai istana itu tak bayar bahkan dibiayai.
Ada yang kami undang sebagai ucapan terima kasih kamilah kepada orangtua di daerah yang bisa mendidik anak sedemikian rupa sehingga bisa dan pantas ditampilkan sebagai salah satu ikon yang nanti akan membimbing generasinya
Kalau di daerah pembinaannya bagaimana pasca jadi Paskibraka?
Kita punya organisasinya ada yang resmi, Duta Purna Paskibraka Indonesia. Itu yang menangani secara berkelanjutan, tapi juga adik-adik alumni ini ditempatkan di Kesbangpol, Kemendikbud, BKKBN sebagai penanganan stunting.
Itu nanti kami sudah bekerja sama dengan Kemendagri supaya dianggarkan, tahun ini Alhamdulillah sudah, jadi mereka anggarannya dari Kemendagri.
Ngelibatin influencer konten kreator nggak dalam sosialisasi Pancasila ini?
Ya tentu ada kami minta kerja sama misalnya dengan Raffi Ahmad, kami bikin Lorong si AA, kami bikin dari situ. Jadi kita pendekatan tokoh ya itu salah satunya itu. (Tribun Network/Reynas Abdila)
BPIP
Pancasila
Yudian Wahyudi
Wawancara Eksklusif
generasi muda
Tribun Network
YouTube
Raffi Ahmad
Paskibraka
Presiden Joko Widodo
Jokowi
Megawati
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Siap Kawal Pemilu 2024, Pastikan Kamtibmas Aman dan Minta ASN Netral |
![]() |
---|
Menhub Bicara Terobosan di Ibu Kota Nusantara, Siapkan Transportasi Berteknologi Tinggi di Hutan IKN |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Tanya Pak Jokowi, Apa yang Dibutuhkan Presiden |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Ganjar dari Rakyat Biasa, Mengerti Perasaan Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Hamdam Bicara PPU Serambi Nusantara: Tidak Ada Dikotomi Wilayah IKN dan Daerah Sekitarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.