Berita Bulungan Terkini
Ikut Upacara Hari Lahir Pancasila Secara Virtual, Bupati Syarwani Pakai Baju Adat Bulungan
Bupati Syarwani pakai baju adat Bulungan mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Bupati Bulungan Syarwani mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu (1/6/2022) dilobi pintu masuk utama lantai I Kantorn Bupati Bulungan.
Dari pantauan TribunKaltara.com upacara peringati hari lahir Pancasila turut hadir pula Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona dan Sekretaris Daerah Bulungan Risdianto (1/6/2022) serta jajaran OPD Bulungan terkait.
Usai mengikuti upacara peringatan hari Pancasila, secara virtual, Bupati Syarwani juga menyaksikan secara virtual Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Kabupaten Ende, rumah yang pernah ditinggali oleh Presiden pertama RI Soekarno selama empat tahun sejak 1974 sampai 1978.
Baca juga: Pakai Baju Adat Tidung, Wakil Walikota Tarakan Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila, Dipimpin Jokowi
Tak hanya itu, Syarwani juga menyaksikan penganugerahan gelar tua adat Ende kepada Bapak Presiden, Gelar yang diberikan yakni "Mosolaki Ulu Beu Eko Bewa, Ulu Rembe Eko Mapa".
Lebih lanjut, menurut Bupati Bulungan Syarwani, seperti yang disampaikan oleh Bapak Presdien, bahwa nilai Pancasila tidak hanya menjadi sesuatu sekedar slogan namun menjadi tatanan aplikasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Harapannya seperti yang diamanatkan bapak Presiden, seluruh anak bangsa beliau mengajak untuk menjaga keutuhan Indonesia ini dengan menghadirkan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Baca juga: Dipimpin Joko Widodo, Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila
Demikian juga, Syarwani menuturkan nilai-nilai Pancasila senantiasa disampaikan, ditanamkan dan dibumikan dalam kehidupan bermasyarakat Bulungan.
"Termasuk pada generasi muda, dunia pendidikan, Sehingga nilai Pancasila sudah ditanam sejak dini kepada generasi muda di Kabupaten Bulungan,"ungkapnya.

Syarwani menyatakan, dengan melihat kondisi saat ini, nilai Pancasila di Bulungan telah di Implementasikan.
"Alhamdulilah, kalau kita melihat dari rasa kecintaan kita terhadap daerah Bulungan, kedua bagaimana suasana terciptanya kondusifitas rasa toleransi umat beragama, ini juga menjadi bagian yang ada dalam Pancasila itu sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Digitalisasi Pancasila Membangun Peradaban Dunia
Syarwani menyebut pada sila ke-3 Pancasila, masyarakat di Bulungan sudah menerapkan semangat kegotongroyongan, semangat Tenguyun, harus diaplikasi dan terus dipertahankan, sebagai modal, menjadi pondasi dalam membangun daerah.
"Maka itu dengan adanya kebersamaan, persatuan, rasa saling hormat menghormati, saling menghargai antar umat beragama, atau toleransi menjadi kekuatan dan pondasi dalam membangun Kabupaten Bulungan ini," ucapnya.
Bahkan Syarwani mengakui selama ini bertahun-tahun di Kabupaten Bulungan tidak pernah terjadi kasus SARA.
Baca juga: Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila? Lengkap Sejarah di Baliknya
"Hampir tidak ada kasus-kasus yang menjurus ke SARA apalagi menyangkut isu agama di Bulungan, sehingga nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan pada anak-anak kita generasi muda sejak dini," ucapnya.
(*)
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi