Polres Nunukan Launching Kampung Tangguh Anti Narkoba, Begini Alasannya

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Polres Nunukan melaunching Kampung Tangguh Anti Narkoba di Jalan Pendidikan, RT 04, Kelurahan Nunukan Utara, Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (12/09/2023).

Kampung Tangguh Anti Narkoba yang baru dilaunching tadi pagi, tak jauh dari Alun-alun sebagai pusat kota dan memiliki ruang lingkup cukup luas, lalu berlokasi di kawasan padat penduduk.

Bahkan di dalam Kampung  Tangguh Anti Narkoba tersebut terdapat SDN Utama 001. Kemudian tak jauh dari kampung tersebut terdapat Puskesmas Nunukan. Selain itu juga kampung tersebut berdekatan dengan Mako Polsek dan Pos Sat Lantas Polres Nunukan.

Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, mengatakan Kampung Tangguh Anti Narkoba Polres Nunukan merupakan terobosan kreatif sebagai sarana untuk membina masyarakat, agar turut berperan aktif dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.

Baca juga: BREAKING NEWS Kampung Bebas Narkoba di Selumit Pantai Diresmikan, Ini Kata Kapolres Tarakan

"Kampung Tangguh Anti Narkoba ini juga sebagai wadah informasi dan edukasi dari kepolisian. Termasuk membantu kinerja kepolisian dan BNN (Badan Narkotika Nasional)," kata Taufik Nurmandia kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.

Taufik Nurmandia berharap adanya Kampung Tangguh Anti Narkoba mengurangi peredaran Narkoba di wilayah Nunukan yang mana menjadi daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Bahkan lebih jauh dia berharap Kampung Tangguh Anti Narkoba nantinya dapat hadir di RT lainnya.

"Semoga bisa jadi contoh buat RT atau RW yang lainnya. Ini bagian dari bentuk pencegahan keluar masuknya kurir dari dan ke Malaysia melalui Nunukan," ucapnya.

Menurutnya, salah satu alasan Jalan Pendidikan dibentuk menjadi Kampung Tangguh Anti Narkoba, lantaran pernah menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pengungkapan kasus Narkoba.

"TKPnya pernah di sini (Jalan Pendidikan) ditambah kampung ini terletak di kawasan padat penduduk dan ada sekolah lagi. Jangan sampai bibit generasi penerus bangsa rusak gara-gara peredaran Narkoba," ujar Taufik Nurmandia.

Dia menjelaskan bahwa, mayoritas kasus narkoba diawali dari masalah di lingkungan keluarga. Ia mencontohkan seperti kurangnya perhatian dari keluarga, faktor pergaulan yang negatif dari anak-anak hingga remaja.

"Ini langkah preemtif untuk mencegah peredaran Narkoba dan kami gandeng stakeholder terkait. Termasuk semua komponen masyarakat untuk mewujudkan masyarakat bebas narkoba," ungkap Taufik.

(*)

Penulis: Febrianus Felis.