Berita Bulungan Terkini

Bulungan Terapkan Pendidikan Inklusi, Hak Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tanggung Jawab Bersama

Bupati Bulungan Syarwani menegaskan, pemenuhan hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah merupakan tanggung jawab semua pihak.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Edy Nugroho
Bupati Bulungan, Syarwani saat membuka rakor gugus tugas kabupaten layak anak, Selasa (19/09/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Bupati Bulungan Syarwani menegaskan, pemenuhan hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah merupakan tanggung jawab semua pihak.

Baik itu pemerintah daerah, sekolah, guru, orangtua, serta lingkungan masyarakat sekitar. 

Hal tersebut ditegaskan Bupati saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak, yang dirangkai dengan sosialisasi pendampingan hak pendidikan anak berkebutuhan khusus di Ruang Tenguyun Kantor Bupati Bulungan, Selasa (19/09/2023).

Kegiatan ini juga dirangkai dengan talkshow yang mengangkat tema; Aku Anak Istimewa : Merakit Kehidupan untuk Kesetaraan.

Baca juga: Yakini Bukan Warganya, Kades Tengkapak Bulungan Duga Mayat Mr X Merupakan Karyawan Perusahaan

Bupati menjelaskan, tahun ini di Kabupaten Bulungan mulai diterapkan pendidikan inklusi di jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk mengakomodasi dan mendampingi pengembangan diri anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya, dengan berbagai pendekatan yang dihadirkan.

Pendidikan inklusif, jelas bupati, adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Melalui sistem ini, diharapkan berdampak positif kepada anak berkebutuhan khusus agar lebih termotivasi serta mendapat kesempatan yang lebih baik untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, kemudian bagi anak lainnya akan belajar menghargai dan menyayangi temannya yang berkebutuhan khusus.

“Untuk mewujudkan hal ini, tentunya tidak hanya dari perangkat daerah, sekolah maupun guru saja, tapi juga dibutuhkan dukungan dari orangtua, lingkungan masyarakat serta semua unsur terkait lainnya,” ungkap bupati dalam kegiatan hasil kolaborasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Yayasan Faqih Hasan Center itu.

Bupati berharap, bagi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, agar dapat terbuka dengan kondisi anaknya.

Begitu pula orangtua anak lainnya, maupun lingkungan masyarakat harus dapat menerima keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus ini di tengah-tengah kita.

“Satu hal yang perlu saya tekankan adalah pada dasarnya anak-anak berkebutuhan khusus sama saja seperti anak-anak pada umumnya.

Tidak perlu dimanjakan terlalu berlebihan, serta harus ditanamkan kemandirian pada anak sedari dini sehingga anak bisa bertahan di lingkungannya,” ujar Bupati.

Diterangkan, keterampilan dasar seperti makan, mandi, berangkat sekolah dan lainnya jika terus diajarkan kepada anak tentunya bukan tidak mungkin bila anak berkebutuhan khusus dapat hidup selayaknya anak lainnya.

Baca juga: Bupati Bulungan Beri Apresiasi Kampanye Pengurangan Sampah Plastik di Musik Alam Fest 2K23

Bupati mengingatkan, pentingnya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yaitu antara lain untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki anak tersebut.

Ini untuk seterusnya, agar dapat dikembangkan.

Sehingga akan berguna bagi kehidupannya karena banyak anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh anak normal pada umumnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved