Berita Nasional Terkini
Penjelasan Presiden soal Data Intelijen Arah Parpol: Setiap Pagi Sarapan Saya Data-data dan Angka!
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberikan penjelasan terkait pernyataan, bahwa dirinya memiliki data dari intelijen arah partai politik ( Parpol ).
Sebelumnya, Jokowi menyatakan telah mengetahui manuver partai politik menjelang Pemilu 2024.
Dia mengaku dipasok data intelijen mengenai aktivitas partai politik.
Baca juga: Badan Intelijen Negara Daerah Kaltara Akan Gelar Vaksinasi Covid-19 Door to Door, Berikut Alasannya
Pernyataan Jokowi itu ditanggapi beragam.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri berharap data soal 'jeroan' partai politik itu tak digunakan untuk merusak.
"Yang tidak boleh itu data tentang 'jeroan' partai dipakai untuk merusak dan mengeliminasi keberadaan partai tersebut," ucap Mabruri, Minggu (17/9).
Tak hanya PKS, bahkan PDIP juga ikut mengkritik Presiden Jokowi.
PDIP mempertanyakan maksud mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan hal itu di hadapan para relawannya.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan partai politik bukanlah musuh negara sehingga memiliki otonomi tersendiri dalam menentukan arah politik.
"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan, kami bukan musuh negara," kata Said.
Said menambahkan bahwa partai politik juga bukanlah objek dari intelijen. Dia menegaskan partai politik justru merupakan pilar dari demokrasi.
Baca juga: Bakal Laporkan Penyebar Hoax Mencekik Wamentan? Presiden Jokowi Bela Menhan: Prabowo Sekarang Sabar
"Kan parpol bukan objek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya.
Said memahami bahwa Presiden Jokowi merupakan kader PDIP.
Meski begitu, partainya tetap bakal melakukan kritik jika memang tindakan Presiden Jokowi dinilai salah.
"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," jelasnya.
Berbeda dengan PDIP, Partai Gerindra justru membela Jokowi terkait pernyataannya memiliki data intelijen mengenai arah partai politik.
Presiden
Jokowi
intelijen
Badan Intelijen Negara
Badan Intelijen Startegis
partai politik
PKS
PDIP
Gerindra
Sosok Brigjen Hendra Wirawan, Akpol 1996 Jenderal Baru Hasil Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Irjen Gatot RH Petugas Kamtibmas Di Ruang Digital |
![]() |
---|
4 Jenderal Polisi Muncul saat Prabowo Reshuffle Kabinet, Ahmad Dofiri jadi Penasihat Khusus Presiden |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Gidion Arif Setyawan, Akpol 1996 Jenderal Baru Hasil Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Irjen Amur Chandra, Akpol 1990 Ganti Irjen Krishna Murti jadi Kadivhubinter usai Mutasi Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.