Operasi Pasar Murah di Tarakan

Produksi Beras Turun Dampak El Nino, Diprediksi Harga Kembali Normal Desember Mendatang

Dalam operasi Pasar Murah yang diadakan Bapanas menjual berbagai barang mulai dari beras, minyak goreng hingga gula.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas warga Tarakan menyerbu Operasi Pasar Murah di Tarakan, Selasa (17/10/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, Elang Buana membenarkan El Nino menjadi salah satu sebab turunnya pasokan beras di berbagai sentra produksi daerah di Indonesia.

Inilah juga melatarbelakangi Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang melaksanakan secara serentak seluruh Indonesia Operasi Pasar Murah.

Sebenarnya kata Elang Buana, kegiatan Operasi Pasar Murah serentak sudah digelar sejak 16 Oktober 2023 kemarin di seluruh daerah di Indonesia.

Namun lanjutnya, Operasi Pasar Murah ini baru dilaksanakan Selasa (17/10/2023) hari ini.

Baca juga: BREAKING NEWS Emak-emak Serbu Operasi Pasar Murah di Tarakan, Semua Barang Habis Terjual

Adapun hari ini yang dijual adalah kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, minyak goreng, ikan, ayam, telor, buah dan lain-lain termasuk juga bawang merah bawang putih termasuk pangan strategis penyumbang inflasi.

"Harganya di bawah harga pasar. Ini kebetulan beras habis baru berapa menit dan ini nanti bawa lagi dari Bulog kerja sama dengan Dinas Pangan dan Dinas Perikanan, distributor pangan termasuk bulog, hasil olahannya termasuk baik pangan segar dan olahan. Ini sampai sore. Kalau dilihat antusias sangat besar sekali hari ini," ungkap Elang Buana.

Elang Buana menyebutkan untuk harga komoditi lain selain beras dijual ada telur Rp56 ribu per piring. Kemudian ada bawang merah Rp 25 ribu, bawang putih Rp 35 ribu, gula pasir Rp 13 ribu dan MinyaKita Rp 12 ribu, cabai rawit Rp5 ribu per packing.

"Kalau beras, faktor harga naik diketahui memang produksi nasional turun dan kemarin ditarget 35 juta ton beras dan kemarin sudah dipanggil kepala dinas provinsi koordinasi dengan pusat dan dilaksanakan verifikasi kelemahannya apa. Salah satunya faktor apa, kenapa produksi turun. Salah satunya memang dampak El Nino," ungkapnya.

Namun ia memprediksi, sampai akhir November dan Desember harga sudah bisa normal kembali apalagi masuk musim panen. Ia menyebutkan juga bahwa harga beras tertinggi Rp16.500 ribuan per kg untuk jenis Premium.

Elang Buana 17102023
Elang Buhana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan

"Makanya melalui Bapanas menggelontorkan SPHP untuk stabilitas pasokan harga pangan kita keluarkan beras Mediun yang tidak kalah, ini juga luar biasa harga dan kualitasnya dijamin. Sebentar aja habis. Kami sampaikan di bulog datangkan lagi," ujar Elang Buana.

Elang Buana melanjutkan, saat ini ada 354 ton beras bahkan lebih digelontorkan. Dan akan dibantu masyarakat terdampak inflasi sampai 2 bulan ke depan. Tahap pertama Juni Juli Agustus 2023 dan ini sudah digelontorkan.

"Kemudian tahap kedua, September November Oktober, baru September kami gelontorkan. Kemarin juga sudah disalurkan untuk korban kebakaran juga kami sudah gelontorkan. Ini berasal dari Bapanas dititipkan ke Bulog dan dikirim ke kelurahan dan kelurahan bagi ke teman-teman terkena dampak," ujar Elang Buana seraya menambahkan bahwa kondisi inflasi saat ini Tarakan masih terkendali tapi demikian, harga beras masih tinggi.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved