Berau Gabung Kaltara
Tinggal Soal Anggaran, Gubernur Zainal Paliwang Sebut 70 Persen Warga Berau Setuju Gabung ke Kaltara
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, 70 persen responden survei, setuju jika Berau bergabung ke Bumi Benuanta--sebutan Kaltara.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Salah satu poin dari laporan akhir hasil kajian tim teknis, terkait penggabungan Kabupaten Berau (Kaltim) ke Provinsi Kaltara, menyebutkan 70 persen responden survei, setuju jika Berau bergabung ke Bumi Benuanta--sebutan Kaltara.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, Tim pengkaji dari Universitas Borneo Tarakan (UBT) telah melakukan survei terkait rencana penggabungan Berau ke Kaltara. Salah satu hasilnya, menyebutkan sebanyak 70 persen warga Berau, setuju bergabung dengan Kaltara.
“Sekarang ini tinggal persoalan anggaran saja yang masih pro dan kontra,” kara Zainal Arifin Paliwang.
Dalam hal ini, Pemprov Kaltara memastikan tidak akan ikut campur terkait persoalan anggaran tersebut. “Saya sudah sampaikan, kami tidak utak-atik. Yang penting masyarakat Berau bisa mendapatkan pelayanan yang cepat,” ungkapnya.
Baca juga: Rekrutmen Proaktif Bintara Polri TA 2023, Polda Kaltara Laksanakan Penandatanganan Pakta Integritas
Hal ini pula yang menjadi pertimbangan, Kaltara mengajak Berau bergabung. Yakni soal jarak yang jauh ke ibukota provinsi Kaltim di Samarinda.
“Jarak tempuh dari Berau-Bulungan hanya kurang lebih 2 jam. Sementara, jarak dari Berau-Samarinda kurang lebih 14 jam. Infrastruktur jalan Berau-Bulungan juga sudah bangus,” ungkapnya.
Gubernur Zainal mengatakan, Pemprov Kaltara berharap Berau bisa bergabung dengan Kaltara untuk mempemudah layanan. Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan terkait hal tersebut. Sebab, ada aturan yang harus dilalui sebelum digabungkan.
“Perekonomian akan semakin bagus jika Berau bergabung dengan Kaltara,” kata dua yakin.
Di sisi lain, pertumbuhan penduduk juga akan semakin bertambah. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kawasan awasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang sementara dibangun di Bulungan, Kaltara.
“Sekarang ini kan jumlah tenaga kerja lokal di Kaltara masih terbatas. Dengan bergabungnya Berau ke Kaltara tentu penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak,” ujarnya.
Menurutnya, dari sisi historis Kesultanan Gunung Tabur masih erat kaitannya dengan Kesultanan Bulungan. “Perlu diketahui bersama bahwa Berau, Bulungan dan Tarakan ini merupakan inisiator pembentukan Kaltara,” imbuh dia.
Komisi III DPRD Berau: Perlu Waktu Panjang
Menyikapi wacana penggabungan Kabupaten Berau dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat dukungan dari Ketua Komisi III DPRD Berau, Peri Kombong.
Menurutnya wacana penggabungan Berau masuk Kaltara ini, cukup menarik didiskusikan.
Politisi asal partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menegaskan, kehadirannya dalam agenda paparan hasil akhir kajian tersebut, hanya ingin melihat dan mendengarkan wacana penggabungan Bumi Batiwakkal dengan provinsi di perbatasan itu. "Kami hanya anggota DPRD, representatif ada di tangan masyarakat," tegasnya.
Berau Tolak Bergabung ke Provinsi Kaltara, Bupati Sri Juniarsih: Kalimantan Timur Harga Mati! |
![]() |
---|
70 Persen Warga Berau Setuju Ikut Kaltara, Bupati Sri Juniarsih: Tidak Mungkin Berau Gabung Kaltara! |
![]() |
---|
Berau Diajak Gabung Provinsi Kaltara, Simak Reaksi Anggota DPRD dan Mantan Bupati Berau |
![]() |
---|
Laporan Akhir Hasil Kajian, Rencana Berau Gabung Kaltara Dikategorikan Layak untuk Jangka Panjang |
![]() |
---|
Rencana Penggabungan Berau ke Kaltara, Gubernur Zainal Paliwang: Untuk Kesejahteraan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.