Berau Gabung Kaltara

70 Persen Warga Berau Setuju Ikut Kaltara, Bupati Sri Juniarsih: Tidak Mungkin Berau Gabung Kaltara!

Hasil survei Tim Pangkaji dari Universitas Borneo Tarakan menyebutkan, 70 persen responden warga Kabupaten Berau setuju bergabung dengan Kaltara.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Bupati Berau Sri Juniarsih MAS menyatakan, bahwa saat ini Berau tidak mungkin bergabung dengan Provinsi Kalimantan Utara, terutama di masa kepemimpinannya. 

Hal ini tentunya akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang sementara dibangun di Bulungan, Kaltara.

“Sekarang ini kan jumlah tenaga kerja lokal di Kaltara masih terbatas. Dengan bergabungnya Berau ke Kaltara tentu penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak,” kata Gubernur.

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang bersama jajaran dan perwakilan dari Berau, usai mendengar paparan hasil akhir kajian, rencana penggabungan Berau ke Kaltara.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang bersama jajaran dan perwakilan dari Berau, usai mendengar paparan hasil akhir kajian, rencana penggabungan Berau ke Kaltara. (Ho. Biro Adpim Kaltara)

Dari sisi historis, Kesultanan Gunung Tabur masih erat kaitannya dengan Kesultanan Bulungan.

“Perlu diketahui bersama bahwa Berau, Bulungan, dan Tarakan ini merupakan inisiator pembentukan Kaltara,” imbuhnya.

Perlu Waktu Panjang

Menyikapi wacana penggabungan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ke Kalimantan Utara mendapat dukungan dari Ketua Komisi III DPRD Berau, Peri Kombong.

Menurutnya wacana penggabungan Berau masuk Kaltara ini cukup menarik didiskusikan.

Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan, kehadirannya dalam agenda paparan hasil akhir kajian ingin mendengarkan wacana penggabungan Berau dengan Kaltara.

"Kami hanya anggota DPRD, representatif ada di tangan masyarakat," tegasnya.

Kesimpulan apapun yang pihaknya dapatkan dari diskusi kali ini, tentu akan disosialisasi kepada masyarakat di Berau.

Baca juga: Rencana Penggabungan Berau ke Kaltara, Gubernur Zainal Paliwang: Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kabupaten Berau pun bakal menyusun kajian akademis terkait visi misi kepentingan kabupaten tersebut di Kaltara.

"Apakah ada yang kecocokan dan itu yang akan kami diskusikan di Berau bersama tokoh masyarakat, tokoh agama juga Pemkab Berau," ujar Peri.

Menurutnya, wacana penggabungan Berau dengan Kaltara tentu membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang, melalui kajian-kajian baik dari pemerintah, lembaga, serta tokoh agama dan tokoh adat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved