Berau Gabung Kaltara

70 Persen Warga Berau Setuju Ikut Kaltara, Bupati Sri Juniarsih: Tidak Mungkin Berau Gabung Kaltara!

Hasil survei Tim Pangkaji dari Universitas Borneo Tarakan menyebutkan, 70 persen responden warga Kabupaten Berau setuju bergabung dengan Kaltara.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Bupati Berau Sri Juniarsih MAS menyatakan, bahwa saat ini Berau tidak mungkin bergabung dengan Provinsi Kalimantan Utara, terutama di masa kepemimpinannya. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB – Hasil survei Tim Pangkaji dari Universitas Borneo Tarakan menyebutkan, 70 persen responden warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur setuju bergabung dengan Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Laporan hasil survei tersebut diungkapkan Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang pada acara FGD Hasil Survei Tim Pangkaji dari Universitas Borneo Tarakan terkait wacana penggabungan Berau ke Kaltara.

Gubernur Zainal A Paliwang mengatakan, salah satu hasil survei menyebutkan sebanyak 70 persen warga Berau setuju bergabung dengan Kalimantan Utara.

“Sekarang ini tinggal persoalan anggaran saja yang masih pro dan kontra,” ujarnya.

emprov Kaltara memastikan tidak akan ikut campur terkait persoalan anggaran tersebut.

“Saya sudah sampaikan, kami tidak utak-atik, yang penting masyarakat Berau bisa mendapatkan pelayanan yang cepat,” ungkap Zainal A Paliwang kepada media, Senin (6/11/2023).

Pertimbangan lain yang mendorong Kaltara mengajak Berau bergabung adalah jarak yang jauh menuju  ibu kota Provinsi Kaltim di Samarinda.

Baca juga: Berau Diajak Gabung Provinsi Kaltara, Simak Reaksi Anggota DPRD dan Mantan Bupati Berau

“Jarak tempuh dari Berau ke Bulungan hanya kurang lebih 2 jam. Sementara, dari Berau ke Samarinda kurang lebih 14 jam. Infrastruktur jalan Berau-Bulungan juga sudah bangus,” jelasnya.

Oleh karena itu, Gubernur Zainal A Paliwang berharap Berau bisa bergabung dengan Kaltara untuk mempemudah layanan.

Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan terkait hal tersebut, sebab ada aturan yang harus dilalui sebelum penggabungan daerah.

Bagaimana tanggapan Bupati Berau Sri Juniarsih saat ditanya kemungkinan Kabupaten Berau bergabung dengan Kaltara?

Gubernur Kaltara Zaina Paliwang bersama jajaran pada acara penyampaian laporan akhir, hasil kajian teknis rencana penggabungan Berau dengan Kaltara.
Gubernur Kaltara Zaina Paliwang bersama jajaran pada acara penyampaian laporan akhir, hasil kajian teknis rencana penggabungan Berau dengan Kaltara. (TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO)

Keinginan besar Pemprov Kaltara merayu agar Kabupaten Berau menjadi bagian dari wilayah Kaltara tidak disetujui oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.

“Berau untuk Kalimantan Timur, tidak mungkin ke sana ( Kalimantan Utara ),” jelas Bupati Sri Juniarsih Mas kepada Tribunkaltim.co, Selasa (7/11/2023).

Meski adanya angan-angan tersebut, Sri Juniarsih tegas menyatakan, bahwa Berau masih menjadi bagian dari Kaltim, terutama selama masa kepemimpinannya.

Baca juga: Tinggal Soal Anggaran, Gubernur Zainal Paliwang Sebut 70 Persen Warga Berau Setuju Gabung ke Kaltara

Sri Juniarsih juga menegaskan hubungan dengan Kaltara sejauh ini berjalan dengan baik.

Meski demikian ia mengatakan agar semuanya berjalan berproses saja. Bahkan banyak putra putri daerah yang juga berkarya di Kaltara.

“Hubungan kita sejauh ini tetap baik, beberapa kali juga Gubernur Kaltara datang ke Berau untuk melangsungkan silaturahmi dengan kita,” ujarnya.

Menurut Sri Juniarsih, banyak pertimbangan jika Berau bergabung dengan Kaltara.

Apalagi, Berau sendiri sudah mempromosikan diri sebagai penyangga pariwisata Ibu Kota Nusantara.

Bupati Berau Sri Juniarsih menerima penghargaan UHC Award 2023 atas pelayanan kesehatan kepada masyarakat terbaik dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta.
Bupati Berau Sri Juniarsih menerima penghargaan UHC Award 2023 atas pelayanan kesehatan kepada masyarakat terbaik dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta. (IST)

Senada, Ketua DPRD Berau Madri Pani juga menegaskan tidak mudah menggabungkan Berau menjadi bagian dari Kaltara.

“Perlu proses yang panjang,” ucapnya.

Terkait hasil survei yang menyebut 70 persen warga Berau setuju untuk gabung Kaltara, Madri Pani justru mempertayakan asal survei dari mana.

“Data itu darimana? 70 Persen itu siapa orangnya? Tidak bisa main klaim sendiri,” tegasnya.

Tetapi, jika Berau dijanjikan menjadi Ibu Kota Provinsi Kaltara, bisa saja hasrat Pemprov Kaltara dapat terpenuhi.

“Kalau mau gabung, ya kita jadi ibu kotanya. Ngga mungkin kan kita harus meninggalkan Ibu Kota Nusantara,” bebernya.

Baca juga: Laporan Akhir Hasil Kajian, Rencana Berau Gabung Kaltara Dikategorikan Layak untuk Jangka Panjang

Lanjutnya, Kaltara harus bisa menjanjikan hal yang sangat menggiurkan. Sebab melihat dari masa kepemimpinan Gubernur Kaltim Isran Noor, Berau mendapatkan kucuran dana yang besar.

“Dari Kaltim kan sudah ada kontribusi yang jelas,” tutupnya.

Pertimbangan Ekonomi

Lebih lanjut Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang mengatakan, perekonomian akan semakin bagus jika Berau bergabung dengan Kaltara.

Di sisi lain, pertumbuhan penduduk juga akan semakin bertambah.

Hal ini tentunya akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang sementara dibangun di Bulungan, Kaltara.

“Sekarang ini kan jumlah tenaga kerja lokal di Kaltara masih terbatas. Dengan bergabungnya Berau ke Kaltara tentu penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak,” kata Gubernur.

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang bersama jajaran dan perwakilan dari Berau, usai mendengar paparan hasil akhir kajian, rencana penggabungan Berau ke Kaltara.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang bersama jajaran dan perwakilan dari Berau, usai mendengar paparan hasil akhir kajian, rencana penggabungan Berau ke Kaltara. (Ho. Biro Adpim Kaltara)

Dari sisi historis, Kesultanan Gunung Tabur masih erat kaitannya dengan Kesultanan Bulungan.

“Perlu diketahui bersama bahwa Berau, Bulungan, dan Tarakan ini merupakan inisiator pembentukan Kaltara,” imbuhnya.

Perlu Waktu Panjang

Menyikapi wacana penggabungan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ke Kalimantan Utara mendapat dukungan dari Ketua Komisi III DPRD Berau, Peri Kombong.

Menurutnya wacana penggabungan Berau masuk Kaltara ini cukup menarik didiskusikan.

Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan, kehadirannya dalam agenda paparan hasil akhir kajian ingin mendengarkan wacana penggabungan Berau dengan Kaltara.

"Kami hanya anggota DPRD, representatif ada di tangan masyarakat," tegasnya.

Kesimpulan apapun yang pihaknya dapatkan dari diskusi kali ini, tentu akan disosialisasi kepada masyarakat di Berau.

Baca juga: Rencana Penggabungan Berau ke Kaltara, Gubernur Zainal Paliwang: Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kabupaten Berau pun bakal menyusun kajian akademis terkait visi misi kepentingan kabupaten tersebut di Kaltara.

"Apakah ada yang kecocokan dan itu yang akan kami diskusikan di Berau bersama tokoh masyarakat, tokoh agama juga Pemkab Berau," ujar Peri.

Menurutnya, wacana penggabungan Berau dengan Kaltara tentu membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang, melalui kajian-kajian baik dari pemerintah, lembaga, serta tokoh agama dan tokoh adat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved