BNNP Kaltara Ungkap 23 Kg Sabu
Tiga Kurir Bawa Sabu Nekat Lompat ke Laut, Satu Pelaku Masih Diburu BNNP Kaltara
Satu WNA Filipina pelaku kurir sabu masih diburu BNNP Kaltara, kurir sabu yang lompat ke laut dari perahu tidak meninggal.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- TribunBreakingNews- Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Pol Rudi Hartono mengungkapkan sebenarnya dari tiga orang pelaku yang menjadi kurir sabu, masih ada satu orang WNA Filipina yang diburu petugas.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Rudi Hartono menjabarkan bahwa ini adalah hasil kerjasama dan penindakan hukum dari berbagai pihak di Kalimantan Utara.
Diketahui bahwa kegiatan penegakan hukum terkait narkotika sudah menjadi ekstra ordinary dan penegakan hukum perlu keterlibatan berbagai pihak di Kalimantan Utara.
Diketahui pelaku dari Sampoerna sebanyak 3 orang sebelumnya.
Kemudian pelaku ternyata sudah lolos dari cegatan Polisi Diraja Malaysia (PDM) cukup jauh sekitar 120 mil dari Samporna menuju Pulau Tias.
“Dan satu orang sekarang masih loncat ke laut.
Sampai tadi malam dicari dan rupanya tidak meninggal. Padahal kemarin Lantamal sudah kerahkan personel tidak dapat.
Ada informasi dari masyarakat mereka gantung di perahu nelayan sampai sekarng masih dicari mudahan selamat, ini warga Filipina tinggal di Malaysia,” paparnya.
Baca juga: BREAKING NEWS- Tim Gabungan Gagalkan Peredaran 23 Kg Sabu di Kaltara, Dua WNA Filipina Diamankan.
Ia melanjutkan bahwa dari tiga orang pelaku kurir sabu, memang sebelumnya semuanya menceburkan ke laut.
“Jadi semuanya menceburkan ke laut. Ini modus sebenarnya sama dengan menenggelamkan narkotik di laut tapi pakai titik koordinat.
Ini indikasinya pelaku mencari sinyal HP dulu, taruh, nanti ada yang mengambil.
Saya baca juga yang ambil siapa, mau dikasih siapa, dimana yang meminta siapa, mau dikirim ke mana itu tidak bisa disampaikan dan didalami dan pengejaran pihak kami, yang jelas tiga tiganya menceburkan ke laut,” paparnya.
Ia melanjutkan lagi, petugas melakukan penangkapan kapal yang sedang berjalan kemudian pelaku menceburkan diri dan dua tertangkap petugas sambil berteriak-teriak.
“Dan bahasannya tidak dimengerti pula. Bahasa tagalong. Yang satu ini memiliki kemampuan berenang cukup jauh, 10 mil lebih.
Hilang dia, dikira sudah tenggelam sampai sekarng belum ketangkap. Ternyata ada informasi dia di satu tempat,” paparnya.
Adapun peran sementara karena masih pemeriksaan awal disampaikan keduanya mereka disuruh mengantar ke Indonesia.
Status masih kurir untuk keduanya. Tujuannya belum bisa disampaikan. Ini modusnya sama dengan penangkapan sebelumnya.

Lebih lanjut dikatakan Brigjend Pol Rudi Hartono, dua pelaku lahir Filipina dan tinggal di Malaysia.
Adapun untuk pemeriksaan tidak mudah karena menyiapkan translater dan pengacara yang memahami bahasa keduanya.
“Penangkapannya masanya tiga hari. Selama 3 kali 24 jam. Ini masih masa pemeriksaan.
Bahasa pasti, ada yang bisa bahasa Indonesia sedikit campur bahasa Inggris tidak jelas.
Mereka strtuktur ada 12 dan kesulitan kita mengungkap bandar karena strutkur 12, mutar-mutar,” paparnya.
Kembali ditanyakan kepada pihaknya, apakah keduanya termasuk pernah beberapa kali ke perairan Pulau Tias sehingga mengenali lokasi, hal ini dijawab Kepala BNNP Kaltara tidak secara detail.
“Pengalaman saya suku Bajau itu pandai baca bintang. Saya pernah tersesat dan dibantu orang Bajau,” ujarnya.
Kembali ditanya jika penangkapan sebelumnya, biasanya kemasan bertuliskan guanyiang kemasan the cina dan berwarna kuning atau gold dan bertuliskan very gold.
Kali ini penampakan BB 23 kg sabu dikemas berwarna putih dan bertuliskan dalam kemasan bening di dalamnya dengan tulisan 888.
“Jadi untuk di Kaltara ini new comer atau kemasannya baru. Dia hanya mengubah kemasan tapi kelihatannya berbeda. Kalau kuning hijau tulisan very good,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.