Isran Noor Mundur dari Partai NasDem

Pengamat Politik Unmul Ungkap Alasan Isran Noor Mundur dari Nasdem Kaltim, Tak Cocok dengan Capres?

Pengamat politik Unmul, Budiman sedari awal menerka adanya hubungan yang dalam tanda kutip renggang antara Isran Noor dan Capres RI, Anies Baswedan.

|
Kolase TribunKaltara.com
Calon Presiden RI, Anies Baswedan (kiri), dan Mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Pengamat politik yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman sedari awal menerka adanya hubungan yang dalam tanda kutip renggang antara Isran Noor dan Anies Baswedan.

Ia mengamati mantan Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim saat menjabat sebagai Gubernur Kaltim pada periode 2018-2023 juga sangat tampak menikmati untuk membangun kedekatan dengan pusat.

Bukan saja terkait arah kebijakan, namun juga haluan politik.

Satu isu yang ditunggu masyarakat Kaltim mereka ingin melihat siapa partai yang bisa melanjutkan keberadaan atau eksistensi Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya.

Baca juga: Eks Gubernur Kaltim Mundur dari Nasdem, Partai Demokrat Nyatakan Siap Terima Kembali Isran Noor

Kolase Tribunkaltara.com - Isran Noor mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kaltim.
Kolase Tribunkaltara.com - Isran Noor mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kaltim. (Kolase TribunKaltara.com)

"Banyak juga pemilih menunggu itu. Artinya, siapa yang mampu menjual itu, itu akan berimplikasi kepada Capres yang bersangkutan. Kemungkinan mundurnya (Isran Noor) berkaitan dengan Pilpres, IKN, dan alasan pada surat pengundurannya (kesibukan di luar kepartaian)" kata Budiman, Sabtu (11/11).

Lebih daripada itu, semenjak Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres, menurutnya gelagat Isran Noor kian terlihat 'tidak betah' berada satu gerbong bersama koleganya di Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.

Ketidakcocokan bersama Anies juga punya nilai historis, di mana Prabowo Subianto yang kini menjadi Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), memiliki kedekatan dengan Isran Noor.

Mulai dari dukungan Partai Gerindra kepadanya saat Pilkada Kaltim 2018, hingga mundur kebelakang saat Isran Noor masih berseragam Partai Demokrat.

Di mana kala itu, Isran Noor yang menjabat sebagai Bupati Kutai Timur mengaku mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden.

Pernyataan dukungan Isran Noor disampaikan dalam upacara hari ulang tahun Kabupaten Kutai Timur, di Sangatta Sabtu 12 Oktober 2013 silam.

Jika dengan Ganjar, kata Budiman, kedekatan Isran Noor dan Ganjar Pranowo dalam konteks kerja sama saat sama-sama menjabat Gubernur tergabung dalam APPSI dan agenda alumni universitas masing-masing selama dua tahun belakangan juga cukup mengisyaratkan dukungan dua pihak.

Isran Noor sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim "acuh tak acuh" adanya capres dari partainya sendiri, yakni Anies Baswedan.

Sementara kedekatan Isran Noor yang dekat dengan Presiden Jokowi dalam konteks pemerintahan tentunya membangun kepentingan IKN.

Ditopang dengan berbagai statement Isran Noor saat menjabat Gubernur Kaltim yang terus memperlihatkan dukungannya untuk keberlanjutan IKN ke depan di Bumi Etam Budiman sangat jelas melihat, Isran Noor setiap pidato, betul-betul memperjuangkan IKN.

Sementara Anies Baswedan kondisinya sekarang, belum menyatakan penuh mendukung keberlangsungan ada korelasi yang terbangun antara dua kejadian politik tersebut, dengan Visi-Misi yang diusung masing-masing Capres.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved