Petani di PPU Hadapi Banyak Kendala, Jepang Pelajari Investasi Proyek Food Estate di IKN Nusantara

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) serius membangun pertanian untuk menjadi lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Namun sayang hingga kini, rencana pengembangan pertanian di PPU masih menghadapi banyak kendala.

Pj Bupati PPU Makmur Marbun dan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik telah melihat potensi pertanian di PPU, khususnya Kecamatan Babulu.

Kemudian juga melihat berbagai kendala yang dialami petani dalam meningkatkan produksinya. 

Menurut Makmur Marbun, para petani di PPU masih menghadai banyak kendala, mulai akses jalan, alat dan mesin pertanian, BBM, pupuk hingga keterbatasan air.

"Kami mendengar juga dari petani, persoalannya banyak.  Mulai pupuk, keasaman tanah, BBM dan sebagainya," ungkapnya,  Minggu (12/11/2023).

Penjualan hasil produksi juga kerapkali menjadi kendala bagi petani.

Para tengkulak biasanya sudah membayar setengah dari hasil pertanian, sebelum masa panen.

Baca juga: Kutai Kartanegara Siap Jadi Lumbung Pangan bagi IKN Nusantara, Tersedia 31.358 Ha Lahan Pertanian

Tengkulak membeli dengan harga relatif murah, kemudian membawanya untuk diolah dan dijual kembali dengan harga yang mahal.

Solusi atas persoalan tersebut, kini tengah dirumuskan oleh pemerintah daerah.

Penjualan hasil pertanian, khususnya beras akan dikerjasamakan dengan Bulog.

Sedangkan kesiapan sarana, hingga ketersediaan BBM dan pupuk akan diformulasikan bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Pengeboran air juga akan segera dilakukan, agar petani tidak lagi kesulitan menanam, terutama saat musim kemarau.

Sembari menyiapkan solusi jangka panjang, yakni Bendungan Telake.

"Kita tidak hanya fokus pada peningkatan produksi untuk kita, tapi juga menopang pangan di IKN Nusantara, ," pungkasnya.