Berita Tarakan Terkini

BNN Temukan 480 Kilogram Narkotika dari Kaltara, Begini Penjelasan Rudi Hartono

Narkotika itu kejahatan luar biasa. Untuk itulah BNNP Kaltara dengan gencara melakukan penegakan hukum di pintu perbatasan yang jadi gerbang narkotika

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Salah satu barang bukti tangkapan BNNP Kaltara dan kerja sama Bea Cukai serta Lantamal XIII di perairan Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kejahatan narkotika ditetapkan sebagai extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa.

Tercatat temuan narkotika di BNN (Badan Narkotika Nasional) yang berasal dari pintu Kalimantan Utara tahun 2022 capai 480 kg.

Dikatakan Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Pol Rudi Hartono, di tahun 2023  ini terjadi penurunan angka narkotika yang ditemukan dari pintu Kalimantan Utara.

Hal ini dikarenakan, gencarnya penegakan hukum yang dilakukan satgas di pintu perbatasan yang menjadi pintu gerbang narkotika di wilayah Kalimantan Utara.

Baca juga: Tiga Pecandu Narkotika Dapat Kesempatan Diajukan Rehabilitasi, Jalani Proses TAT Polres Tarakan

“Kemudian di tahun 2023 menurun hingga November 2023,kurang lebih 89 kg. Ini wujud integrasi kebersamaan menjaga perbatasan yang kuat,” terang Rudi Hartono.

Rudi Hartono melanjutkan, kerja sama harus ditingkatkan khususnya unsur forkopimda dan aparat. Dimana Tarakan juga menjadi tuan rumah untuk Interpol untuk satgas sampai pengejaran keluar negeri.

Sedangkan Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani turut menyampaikan berdasarkan data tahun 2023, tangkapan 23 kg yang diamankan kemarin bersama Tim Gabungan terdiri Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Lantamal XIII Tarakan, BNNP Kaltara dan Bea Cukai Tarakan, juga ada tangkapan dari Nunukan. Sehingga total terhitung 70 kg.

“Jadi tangkapan bukan Tarakan saja nunukan juga. Ada pola pemasukan digeser ke wilayah lain. Ada dua titik, di hulu dan hilir didalami dan banyak penindakan. Kami laporkan, total tahun ini Nunukan dan Tarakan sebanyak 70 kg,” papar Askolani.

Ia melanjutkan, dari sisi deteksi perbatasan darat di Kalimantan juga, total penangkapan bersama BNN dan kepolisian RI mencapai 5 ton.

Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Pol Rudi Hartono 20112023
Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Pol Rudi Hartono.

“Dibandingkan tahun lalu sebanyak 6 ton. Ini jumlah besar membahayakan SDM kita, kalau itu dipakai, direhabilitasi, SDM kita besar kita cegah dengan penangkapan bersama,” urainya.

Dalam memberantas kejahatan narkotika lanjutnya, BNN dan kepolisian harus disupport TNI dan ini bukan kerja sendiri alias harus bekerja sama. Termasuk juga dukungan masyarakat Kaltara dan wilayah lainnya di Indonesia.

Lebih jauh dijelaskannya, bahwa salah satu upaya mendukung pemberantasan, ada perkuatan dari titik pangkalan sarang operasi dan kedua ada revitalisasi kapal sangat dibutuhkan serta dukungan jumlah SDM.

“Termasuk peralatan pendukung itu kami dapat masukan banyak untuk menertibakan ke depan. Ini sangat penting karena luasnya wilayah Indonesia dan banyak pelabuhan tikus terdeteksi ribuan pesisir timur Sumatera, belum di Kaltara. Termasuk sarpras terbatas sehingga tidak bisa diawasi optimal,” terangnya.

Namun di sisi lain, pihaknya juga sudah mendapat instruksi perkuat pengawasan pemasukan barang impor.

“Selain itu antisipasi dengan pengawasan khusus narkoba, kemarin Nunukan dan Sebatik perbatasan juga jadi atensi. Bukan hanya di Tarakan dan perbatasan lainnya,” ujarnya seraya menambahkan, dalam hal ini komitmen bersama BNN dan kepolisian dibantu TNI penting menjaga termasuk dalam hal mengawasi dan menindak pemasukan narkoba.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved