Berita Tarakan Terkini

Uji Sampel Pangan Segar di Pasar Tradisional Tarakan, Nihil Temuan Formalin dan Pestisida

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara lakuk uji sampel pangan segar di Pasar Gusher dan Tenguyun di Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan pengujian sampel pangan segar berlangsung di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan dilaksanakan tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Jumat (8/12/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Menjelang Nataru, Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kaltara melaksanakan pengujian sampel pangan segar asal tumbuhan yang berada di Kota Tarakan, Jumat (8/12/2023). Sebelum pengujian, sudah dilakukan pengambilan sampel di sejumlah pasar dan market yang ada di Tarakan sejak pagi.

Pelaksanaan pengujian sampel dilakukan mulai pukul 10.00 WITA. Kurang lebih 30 menit pengujian sampel, hasilnya didapatkan nihil mengandung pestisida, formalin, Escherichia Coli.

Dikatakan Elisa Maulidya Saputri, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, hari ini kegiatan pengujian sampel pangan segar asal tumbuhan menguji tiga jenis di antaranya uji residu pestisida, uji formalin, dan uji Eschericia Coli atau E. coli berkaitan penentuan sanitasi hygiene. Artinya pangan ditangani dengan bersih atau tidak. Dan hasilnya hari ini diyatakan negative dari tiga indikator disebutkan di atas.

“Sehingga pangan aman dikonsumsi. Untuk pengujian dilaksanakan dalam rangka memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa pangan beredar di masyarakat aman untuk dikonsumsi,” paparnya.

Baca juga: 152 Sampel Takjil Selama Ramadhan di Tarakan Diuji, BPOM Tidak Temukan Bahan Berbahaya

Adapun sampel yang diambil yakni pangan segar asal tumbuhan berupa sayur-sayuran seperti kacang panjang, kemudian tomat, cabai, serta berbagai buah-buahan seperti anggur dan semangka, apel termasuk ikan kering turut serta diambil sampelnya. Pengambilan sampil dari pasar tradisional dan pasar modern seperti supermarket.

“Lokasinya di Pasar Gusher dan biasanya kami juga ke Tenguyun. Next dijadwal di pasar lain. Tadi juga sebagain diambil di supermarket yang buah anggur semangka. Hari ini pengujian untuk kandungan bahan formalin ada lima sampel, kemudian untuk pestisida dan E. coli masing-masing 10 sampel,” ujarnya.

Diketahui, misalnya untuk formalin diketahui adalah bahan pengawet yang sangat tidak boleh dimasukkan dalam makanan karena bisa menyebabkan kanker bahkan bisa berujung kematian. Selanjutnya jika mengandung residu pestisida, jangka pendek dampaknya bisa merasakan pusing, mual dan muntah jika terkontaminasi.

“Tapi jangka panjang, bisa mencegah penyerapan zat gizi, tubuh kita tidak bisa menyerap zat gizi, bisa ke busung lapar dan stunting. Selain itu salah satu faktor peningkat risiko kanker.Kemudian untuk E.coli, efeknya bisa muntaber, diare, karena biasana diduga menggunakan air selokan dikhawatirkan begitu. Tapi hari ini Alhamdulillah semua negatif,” terangnya panjang lebar.

Ia melanjutkan kegiatan pengambilan sampel ini setiap tahun dilaksanakan dan dalam setahun ada terjadwal pengawasan postmarket. Dan ini karena dalam rangka hari besar keagamaan, kembali pihaknya turun ke lapangan mengambil sampel.

Baca juga: Sekolah di Malinau Diminta Mengawasi Jajanan Secara Berkala, Evaluasi Program Pangan Aman

“Selain itu juga akan melaksanakan Tahun Baru sehingga tim turun melaksanakan pengujian,” ujarnya.

Selanjutnya, jika ternyata dalam hasil pengujian semisal mengandung zat berbahaya, tindakan yang dilakukan pertama adalah pembinaan ke pelaku usaha. Kemudian nanti dilakukan tracing sumber dari mana. Masing-masing lahan pertanian saat ini sudah ada penyuluh yang ditunjuk sehingga penyuluh yang akan bertugas melakukan pembinaan bagaimana penggunaan pestisida yang baik seharusnya seperti apa jika dalam kandungan sampel ada residu pestisida.

“Kemudian di pengolahan jangan gunakan formalin. Kalau ditemukan kami koordinasi dengan aparat terkait. Tapi sampai saat ini belum ada ditemukan mengandung formalin. Kalau kasus di kota lain, sudah banyak ditemukan. Sering digunakan di manga, apel, di anggur menggunakan formalin boraks,” paparnya.

Di Tarakan sejauh ini dinilai aman karena rutinnya petugas melakukan pengawasan dan turun ke lapangan. Pernah tahun 2021 ditemukan kategori residu pestisida yang melewati ambang batas namun ternyata disampaikan saat penyemprotan tidak ada pembilasan sehingga masuk ke sayur. Sehingga pihak petani diberikan edukasi.

“Sebenarnya residu pestisida ini gampang menanganinya. Kalau di rumah tangga, dicuci hilang. Tapi kita mencegah karena khawatir ada yang mengonsumi mentah sayurannya tanpa mencuci terlebih dahulu, bahaya,” paparnya.

Ia tak menampik persoalan semangka misalnya diberi pewarnaan. Namun dalam hal ini karena hari ini fokusnya menguji kandungan formalin, maka nanti khusus pewarnaan makanan ada segmennya sendiri.

Pengawas Hasil Pertanian 08122023
Maulidya Saputri, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara.
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved