Berita Daerah Terkini

Dilema Maraknya Bisnis Pertamini di Kaltim, Mesin Pom Sering Eror hingga Ancaman Bahaya Kebakaran

Dilema maraknya bisnis BBM eceran dengan alat Pom mini (Pertamini) di Kalimantan Timur, mulai mesin pom sering erorr hingga ancaman kebakaran.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Dilema maraknya bisnis BBM eceran dengan alat Pom mini atau dikenal Pertamini di Kalimantan Timur, mulai mesin pom sering erorr hingga ancaman kebakaran. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN – Dilema maraknya bisnis BBM eceran dengan alat Pom mini atau dikenal Pertamini di Kalimantan Timur, mulai mesin pom sering erorr hingga ancaman kebakaran.

Keberadaan pengecer BBM Pertamini di beberapa kota/kabupaten, Kalimantan Timur, masih mengundang pro-kontra.

Satu sisi, kehadirannya masih dibutuhkan masyarakat di tengah kelangkaan BBM, namun di sisi yang lain, keberadaan Pertamini dianggap meresahkan.

Di Balikpapan, seiring berjalannya waktu, kehadiran Pertamini kian menjamur. Beredar di tepi-tepi jalan dengan beragam ukuran mesin.

Di kawasan perkotaan misalnya, pelaku usaha BBM eceran ini menjual dua jenis yakni pertamax dan pertalite.

Sementara di daerah pinggiran  biasanya turut menjual jenis solar.

Baca juga: Polda Kaltim Ungkap Sindikat Pengetap Solar Subsidi, Gunakan Mesin Pompa Elektrik ke Tandon Truk

Berkaca dari kejadian di Samarinda pada Minggu (3/12/2023), dimana terjadi kebakaran akibat aktivitas pengetap BBM, berujung  sorotan publik.

Tak sedikit warganet mengumpat pemilik usahanya, Basri, yang kini ditetapkan sebagai tersangka penyebab insiden itu.

Salah seorang pelaku usaha serupa di Balikpapan, Taqim (42), tersenyum masam membaca berita itu. 

Bensin eceran yang dijual di pinggir jalan. Andi Pausiah/Tribunkaltara.com
Bensin eceran yang dijual di pinggir jalan. Andi Pausiah/Tribunkaltara.com (Andi Pausiah/Tribunkaltara.com)

Dia beranggapan, tak mudah berhenti menjual BBM eceran begitu saja, mengingat Pertamini merupakan sumber pemasukan terbesar di tokonya.

Taqim memiliki toko kelontong di  Jalan Marsma Iswahyudi, Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, Balikpapan.

Selain kebutuhan harian, tokonya juga mengecer dua jenis BBM

"Sebetulnya jualan bensin ini kan peluang, apalagi di sini jarak SPBU jauh-jauh.

Memang sering juga lihat orang itu mengeluh kalau ada kami ikut ngantre, tapi namanya cari uang," ucapnya merespon kejadian di Samarinda.

Baca juga: Pengusaha SPBU di Sebatik Keluhkan Beredarnya BBM Eceran dari Malaysia, Ini Sikap DPRD Nunukan

Taqim baru memulai bisnis penjualan sembako di Balikpapan sejak awal 2023.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved