Berita Nunukan Terkini
Distribusi Air Bersih Secara Bergilir Kembali Dilakukan Perumda Tirta Taka Nunukan, Ini Penyebabnya
Akhir Desember biasanya musim penghujan tidak menentu.Untuk itu Perumda Tirta Taka Nunukan akan kembali lakukan penditribusian bergilir ke pelanggan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan kembali mendistribusikan air bersih secara bergilir ke rumah pelanggan hingga akhir tahun.
Distribusi bergilir terpaksa kembali dilakukan sejak awal Desember, lantaran volume air baku di sejumlah embung mengalami penyusutan.
Direktur Perumda Tirta Taka Nunukan Masdi mengatakan distribusi air bersih dilakukan secara bergilir selama musim penghujan di Kabupaten Nunukan tidak menentu.
"BMKG Nunukan prediksi Desember sampai Januari ada hujan tapi durasinya pendek. Tapi kalau secara keseluruhan Pulau Nunukan dan Sebatik ini dapat dikatakan kemarau. Itu yang menyebabkan debit air di embung berkurang," kata Masdi kepada TribunKaltara.com, Jumat (15/12/2023), pukul 11.00 Wita.
Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Prioritas Utama RPJPD Malinau 20 Tahun Mendatang, Begini Penjelasannya
Lebih lanjut Masdi jelaskan bahwa kebutuhan masyarakat akan air bersih meningkat tidak sebanding dengan volume tampung air hujan di sejumlah embung.
"IPA (Instalasi Pengolahan Air) Persemaian yang biasanya kita sedot 100 liter per hari. Sekarang kita ambil 30 liter per hari. Kalau IPA lain di Nunukan normal saja. Jadi bukan embung dangkal hanya saja volume tampung air hujan ini yang perlu ditambah," ucap Masdi.
Untuk di Nunukan Kota, kata Masdi Embung Bilal mulai terancam berhenti total distribusi air bersih.
"Embung Bilal mulai terancam karena dari ketinggian air 4 meter sekarang tinggal 1,9 meter. Hujan hanya tambah 2 cm. Kalau Embung Bolong hanya tambah 8 cm," ujarnya.
Sementara untuk Pulau Sebatik hanya sebagian yang distribusinya air bersihnya berhenti total.

"Untuk embung Lapri Sebatik tidak mengalir. Aji Kuning mengalir hanya saja volume airnya berkurang artinya tidak bisa mencukupi kebutuhan semua pelanggan. Jumlah pelanggan di Sebatik sekira 3.000-an. IPA Persemaian yang didistribusikan secara bergilir 5.000-an, sisanya normal," tuturnya.
Dia berharap rencana jangka pendek berupa pengerukan embung Bolong di Nunukan dapat meminimalisir terjadinya pendistribusian air secara bergilir saat musim kemarau.
"Dinas PU Nunukan sedang persiapan lelang untuk rencana pengerukan di embung Bolong. Anggarannya Rp3,8 miliar tahun 2024. Tidak bisa cepat dilakukan kecuali ada SK darurat. Tapi kondisi kita belum bisa dikatakan darurat, karena distribusi air masih dilakukan hanya saja bergilir," ungkap Masdi.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
Ratusan Warga Sebuku Nunukan Kaltara Tuntut Keadilan, Tolak Mafia Tanah |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Sebatik, Dua Nyawa Melayang Usai Motor Adu Banteng dengan Mobil Pick Up |
![]() |
---|
10 Sekolah di Nunukan Raih Penghargaan Adiwiyata, Bupati Irwan Sabri Beri Pesan Khusus |
![]() |
---|
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Dana Koperasi PNS Sejahtera Nunukan Rp12,5 Miliar |
![]() |
---|
Harga Ikan di Nunukan Mulai Normal, Pasokan dari Tawau Masih Terkendala Regulasi dan Armada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.