Berita Tarakan Terkini

Teken MoU Keberlanjutan Mangrove Lestari di Kaltara, Rukisah Beber Potensi dan Sinergi Pentahelix

Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan Fakultas Perikananan dan Ilmu Kelautan UBT dengan melakukan perjanjian kerjasama, Jumat 15 Desember 2023.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan bersama Program Kelautan Yayasan Konservasi Alam Nusantara dilaksanakan, Jumat (15/12/2023). Kegiatan dirangkai dengan talkshow penyampaian program kelautan Workshop Mangrove Lestari. 

Sehingga terjadi turun drastis khususnya yang terasa di budidaya udang. Karena memang lanjutnya, mangrove bukan tempat budidaya udang. Selain itu berkaitan dengan ph.

"Insang ikan di tambak mangrove hancur karena ph atau keasamannya, jadi rusak. Ini satu sebab produksi udang kita itu rendah, kalau dibanding tambak lain di luar Kalimantan Utara, di Jawa atau Sulawesi, bisa berkali lipat dari produksi di sini," ungkapnya.

Selain itu juga ia membeberkan pembukaan tambak menyebabkan gas emisi rumah kaca. Karena mangrove dibuka menyebabkan gas emisi rumah kaca lebih besar dari yang dihasilkan kendaraan dan pabrik.

"Sebagai contoh di Jawa 1 kg udang windu hasilkan dari 20 kg karbon dioksida. Di Tarakan 1 kg udang 2 ton karbondioksida dikeluarkan.

Kami pelajari Kaltara dan Kaltim ada teknik budidaya digunakan. Salah satunya harus tetap basah dan terendam.

Ternyata menyebabkan, karbondioksida tidak tereduksi. Banyak sekali data dilihat pola sama, negatifnya kita tidak bisa tingkatkan produksi udang," paparnya.

Data Kementerian Kehutanan 84 persen mangrove rusak berubah jadi budidaya tambak.

"Kalau mau perbaiki mangrove strategi bukan penanaman mangrove, strateginya harusnya perbaiki tambak," jelas Ilman.

MOU UBT dan Yayasan Konversi 15122023
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan bersama Program Kelautan Yayasan Konservasi Alam Nusantara dilaksanakan, Jumat (15/12/2023). Kegiatan dirangkai dengan talkshow penyampaian program kelautan Workshop Mangrove Lestari. 

 

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UBT, RukisahPhD, UBT aktif mendorong pengelolaan mangrove lestari di Kaltara.

Kolaborasi UBT dengan berbagai pihak, termasuk YKAN ini untuk memperkuat pengelolaan mangrove lestari di Kaltara terus berjalan.

UBT memiliki peran dan tanggung jawab untuk memperkuat kolaborasi para pihak di Kaltara dalam mewujudkan pengelolaan ekosistem mangrove secara Lestari untuk memastikan sumber penghidupan masyarakat dapat berkelanjutan.

Rukisah mengungkapkan, ada 159.000 hektare potensi.  Namun yang terpenting ada upaya mengubah kondisi, seperti yang dilakukan negara maju.

"Bagaimana mengelola laut dengan potensi besar jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Apa yang dilakukan adalah konkret.

Hari ini keterlibatan multipihak dalam pentahelix dalam melestarikan mangrobe, yakni dari akdemisi (UBT), ada goverment, yakni Pemprov Kaltara diwakili Dinas Kehutanan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved