Berita Kaltara Terkini

STT Willfinger, Perguruan Tinggi Pertama di Perbatasan Kaltara, Berdiri sebelum Indonesia Merdeka

Tak banyak yang tahu, jika di wilayah yang cukup terisolir di perbatasan Kaltara, Indonesia-Malaysia.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Kampus Sekolah Tinggi Theologi (STT) Willfinger di perbatasan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara. (Tribunkaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Tak banyak yang tahu, jika di wilayah yang cukup terisolir di perbatasan Kaltara, Indonesia-Malaysia.

Tepatnya di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) ada berdiri sebuah perguruan tinggi. Sekolah Tinggi Teologi atau STT Willfinger, namanya.

Berada di pinggir jalan tanah, yang merupakan jalan provinsi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, sekolah tinggi ini ternyata sudah sangat lama berdiri.

Sejak tahun 1937! Sebelum bangsa Indonesia merdeka.

Demikian disampaikan pimpinan STT Willfinger, Jerri Doni, M.Th.

Ia mengungkapkan, perguruan tinggi tempat menempa pendidikan keagamaan Kristen ini, didirikan oleh seorang misionaris asal Amerika Serikat (AS) bernama John Willfinger.

Baca juga: Kapolda Kaltara Resmikan Tiga Kantor Polsek di Perbatasan Indonesia-Malaysia

STT Willfinger adalah pria berkebangsaam Kanada.

Ia diutus sebagai penginjil di daerah Krayan dan mati syahid di Tarakan pada saat pecah perang di pulau itu tahun 1942.

Nama Willfinger diabadikan pada Sekolah Tinggi Teologi untuk mengenang pengorbanannya bagi masyarakat pedalaman Krayan.

Lembaga Pendidikan yang kini dikelola Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) ini sendiri, kata Jerri, pada awalnya didirikan oleh Presswood, seorang misionaris pertama C&MA yang masuk di daerah Krayan pada tahun 1937 di Long Sepayang dengan nama Sekolah Dasar Alkitab (SDA).

Suheriyatna dalam kunjungan ke perbatasan Kaltara di Krayan, Kamis (14/12/2023).
Suheriyatna dalam kunjungan ke perbatasan Kaltara di Krayan, Kamis (14/12/2023). (HO/Tim Humas Suheriyatna)

Pada tahun 1952, ungkapnya, SDA Long Sepayang membuka cabangnya di Long Budung yang dikenal sekarang Long Layu Kecamatan Krayan Selatan.

Tahun 1958, kedua sekolah ini digabung kembali dengan kedudukan di Ba’ Siuk.

Pada tahun 1969, karena alasan geografi dan ekonomi, SDA Ba’ Siuk dipindahkan ke Kampung Baru dan namanya menjadi Sekolah Teologia Pertama Willfinger (STPW).

Tahun 1972, STPW meningkat menjadi Sekolah Menengah Teologi Willfinger (SMTW). Pada tahun 1981, meningkat menjadi STAW.

Seiring perkembangan zaman, sekolah tersebut terus bertransformasi. Tahun 1991, pada Konferensi Umum Nasional Gereja Kemah Injil Indonesia di Bali menyetujui peningkatan jenjang studi Diploma III sehingga namanya menjadi Akademi Teologi Willfinger (ATW) Kampung Baru.

Baca juga: Warga Perbatasan RI-Malaysia Tagih Janji Pemerintah Bangun BTS 4G: Mau Telepon Aja Lari ke Bukit

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved